HONDA

Pencairan Insentif Nakes di Kota Bengkulu Belum Jelas

Pencairan Insentif Nakes di Kota Bengkulu Belum Jelas

 

BENGKULU - Pembayaran insentif bagi seluruh Tenaga Kesehatan (nakes) Covid-19 di Kota Bengkulu masih belum bisa dipastikan. Saat ini, Pemkot Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih mengupayakannya agar bisa segera dicairkan dalam waktu dekat.

Padahal diketahui terhitung sejak Oktober 2020 lalu, nakes Covid-19 di Kota Bengkulu belum menerima hak mereka sepeserpun. Saat ini prosesnya sendiri masih tahap pengajuan setelah menerima review dari Inspektorat sebagai salah satu syarat untuk melakukan pencairan.

“Masih proses, untuk review dari Inspektoratnya sudah ada, sudah kita ajukan dan mudah-mudahan cair dalam waktu dekat,” sampai Kepala Dinas Kesehatan Kota, Susilawaty.

Susilawaty menjelaskan, pembayaran untuk insentif nakes pada bulan Oktober, November dan Desember 2020 bersumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sedangkan untuk Januari hingga April tahun 2021 ini bersumber dari APBD Kota Bengkulu. Adapun total anggaran yang disiapkan untuk pembayaran insentif nakas ini mencapai Rp 3,5 miliar.

Ketika ditanya kepastian pembayaran insentif nakes ini, ia mengaku belum bisa memastikannya. Namun pihaknya akan mengupayakan agar dalam waktu dekat ini sudah bisa dilakukan pembayaran kepada para nakes Covid-19 di Kota Bengkulu. “Diusahakan, mudah-mudahan prosesnya cepat jadi penyalurannya juga cepat, belum bisa kita pastikan, yang jelas dalam waktu dekat,” papar Susilawaty.

Adapun besaran untuk insentif nakes itu bervariasi yakni untuk dokter sebesar Rp 3 juta perbulannya, untuk bidan dan perawat sebesar Rp 2 juta perbulannya dan untuk tenaga kesehatan lainnya Rp 1,2 juta perbulannya. Ketua Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain mendorong agar Pemkot Bengkulu bisa segera memproses pembayaran insentif para tenaga kesehatan tersebut.

Menurutnya, sudah sepatutnya hal tersebut dipercepat karena merupakan hak dari para nakes yang telah bekerja keras dalam penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu. Teuku mengatakan, Dinkes sebaiknya lebih memprioritaskan hal ini karena para nakes sudah menunggu-nunggu sejak lama yakni sejak Oktober tahun lalu. Ia meminta agar jangan sampai hal ini menimbulkan polemik dan kekecewaan dari para nakes yang ada.

“Kita mendorong dan meminta agar yang ini bisa lebih diprioritaskan, itukan hak dari para nakes, jangan sampai mundur-mundur terus,” tutupnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: