HONDA

Bayar Utang Tukin Guru dan Dosen Rp 2 Triliun, Siap Dicairkan untuk 95 Ribu Lebih Tenaga Pendidik

Bayar Utang Tukin Guru dan Dosen Rp 2 Triliun, Siap Dicairkan untuk 95 Ribu Lebih Tenaga Pendidik

JAKARTA – Kabar baik untuk para guru dan dosen di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Kementerian yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas itu bakal segera membayar selisih atau utang tunjangan kinerja (tukin) untuk guru dan dosen. Jumlahnya mencapai Rp 2 triliun lebih.

Utang pembayaran tukin tersebut mulai periode 2015 sampai 2018 lalu. Total penerimanya adalah 95.930 orang tenaga pendidik. Perinciannya 85.820 orang guru dan 10.100 orang dosen. Mereka tersebar di 2.455 unit satuan kerja. Diantaranya di perguruna tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), madrasah tsanawiyah negeri (MTsN), dan madrasah aliyah negeri (MAN).

’’Alhamdulillah usulan Kemenag terkait anggaran selisih tukin yang terutang dari 2015 sampai 2018 sudah disetujui,’’ kata Yaqut kemarin (23/6). Total anggarannya Rp 2,03 triliun diambilkan dari anggaran BA-BUN. Yaqut mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) langsung memberikan respon positif atas usulan Kemenag untuk melunasi hutang pembayaran tukin tersebut.

Yaqut mengatakan kerap mendapatkan keluhan dari para guru terkait selisih pembayaran tukin tersebut. Kemudian dia menyampaikan keluhan dari para guru itu ke Presiden Joko Widodo. Selanjutnya Kemenag berkirim surat ke Kemenkeu untuk tambahan anggaran 2021. Kemudian keluar jawaban positif dari Kemenkeu per tanggal 30 Mei lalu.

’’Anggarannya ini sekarang sudah tersedia di DIPA satker (satuan kerja, Red). Siap dibayarkan atau dicarikan di KPPN setempat,’’ jelasnya. Yaqut mengatakan seluruh pimpinan satuan kerja yang bertanggung jawab, harus mempercepat pencairan anggaran pembayaran hutang tukin tersebut. Sesuai dengan mekanisme dan regulasi keuangan yang berlaku.

Dia berpesan supaya akuntabilitas tetap dijaga dalam pencairan pembayaran hutang tukin tersebut. ’’Tidak boleh ada pemotongan dan penyelewengan,’’ katanya. Dia berharap pembayaran hutang tukin tersebut bermanfaat bagi para guru dan dosen. Utamanya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Yaqut juga berharap para guru dan dosen terus meningkatkan skill dan produktivitasnya sesuai dengan tantangan zaman. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: