Pemkab Lebong Beli Tikus Sampai Rp 700 Juta
TUBEI - Rencana Pemkab Lebong membeli tikus hasil tangkapan di lahan persawahan benar-benar direalisasikan. Pemkab Lebong telah menganggarkan dana hingga Rp 700 juta hanya untuk membeli hewan pengerat tersebut. Jumlah itu diasumsikan cukup untuk membayar 190 ribu ekor tikus beserta biaya operasional pengepulnya.
Dikatakan Bupati Lebong, Kopli Ansori, per ekor tikus dihargai Rp 3 ribu. Namun hanya bagian ekornya saja yang diantarkan sebagai bukti bangkai tikus hasil tangkapan. ''Jadi tidak dalam bentuk utuh, hanya ekornya saja yang diantarkan ke pengepul yang nanti disiapkan di masing-masing kelurahan dan desa,'' kata Kopli.
Kebijakan pembelian ekor tikus itu, lanjut Kopli, dimaksudkan menekan potensi gangguan panen padi. Tujuan utamanya memaksimalkan hasil panen padi melalui program tanam dua kali. ''Cukup disayangkan sampai sekarang, minim sekali petani yang mau tanam padi dua kali setahun dengan rata-rata alasan ganasnya gangguan hama tikus,'' terang Kopli.
Sejak diberlakukan Rabu (7/7), Kopli mengklaim banyak masyarakat yang mulai berburu tikus di sawah. Umumnya perburuan dilakukan di waktu malam seperti yang dilakukan petani di Kecamatan Uram Jaya. ''Artinya program ini mendapat antusias masyarakat,'' ungkap Kopli.
Program ini diyakininya ampuh mengatasi gangguan hama tikus yang selama ini dikeluhkan petani padi. Terlebih jika seluruh masyarakat, tidak hanya petani ikut serta dalam upaya perburuan tikus di lahan persawahan, dipastikan hasilnya lebih maksimal. ''Dengan luas lahan sawah yang mencapai 10 ribu hektare lebih, bahkan tertinggi kedua se Provinsi Bengkulu, jelas hasil panennya tidak bisa disepelekan kalau seluruh petani ikut program tanam dua kali,'' tutur Kopli. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: