HONDA

Jembatan Air Nipis Ambruk, Proyek Pembangunan Bendungan Kembali Disorot

Jembatan Air Nipis Ambruk, Proyek Pembangunan Bendungan Kembali Disorot

 

AIR NIPIS - Proyek bendungan Air Nipis senilai Rp 16 miliar di Desa Palak Bengkerung, Kecamatan Air Nipis hingga saat ini terus dikerjakan oleh kontraktor PT. Bumi Arenas Raflesia. BACA JUGA: Usai “Pelesiran”, Mantan Pjs Kades dan Camat Dicecar Polisi

Namun akibat pembangunan bendungan, diduga berdampak ambruknya salah satu jembatan di Air Nipis 6 September lalu. Satu segmen dari tiga segmen jembatan rusak.

Meskipun sudah ada jembatan baru disampingnya, namun keberadaan jembatan lama lama tetap dilalui masyarakat. Akan tetapi pascaditerjang banjir beberapa waktu lalu, sebagian jembatan lama ambruk bagian penahan pangkal jembatan.

Akibatnya jembatan ini tidak lagi dapat dilalui. Dan masyarakat sepenuhnya melintas di jembatan baru. Salah satu tokoh masyarakat Bengkulu Selatan Oni Lutfi kembali menyoroti kegiatan pembangunan bendungan Air Nipis. BACA JUGA: Auditor Temukan Laporan Dana Desa Cacat Administrasi

Ia menilai rusaknya jembatan akibat banjir beberapa waktu lalu tidak sepenuhnya akibat bencana alam. Akan tetapi, dia menduga ada kesalahan teknis dari pihak kontraktor yang membuat aliran air menyempit dan menghantam bagian pangkal jembatan.

Oleh sebab itulah jembatan lama tidak dapat lagi dilalui masyarakat. “Saya melihat ada kesalahan teknis, bukan karena bencana banjir saja, tapi akibat proyek bendungan yang sedang dibangun membuat aliran air menyempit dan deras. Inilah penyebab beberapa bangunan lama rusak,” ujar Oni.

Senada disampaikan tokoh masyarakat Seginim Junaidi Hamid yang juga mantan anggota DPRD Bengkulu Selatan, dia menyebutkan proyek pembangunan bendungan terlalu lambat. BACA JUGA: Pimpin Walhi, Ini Profil Zenzi Suhadi, Aktivis Lingkungan Asal Bengkulu Selatan

Sehingga beberapa kali banjir membuat beberapa bangunan seperti jembatan dan irigasi menjadi rusak. Dia tidak ingin menyalahkan pihak manapun, hanya saja untuk kegiatan fisik ini dipercepat agar tidak ada lagi kerusakan lebih parah.

Apalagi kondisi sungai Air Nipis tidak menentu, dan berakibat fatal apabila banjir atau air bah kembali menerjang. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: