Lawan Kejahatan Radikal Lewat Literasi Digital
BENGKULU, rakyat bengkulu.com - Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. Empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL. Presiden bersama Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A selaku keynote speaker memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021. Webinar membahas tentang LITERASI DIGITAL BEKAL MELAWAN KEJAHATAN RADIKAL oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session. Pembahasan tentang tips untuk mengantispasi radikalisme antara lain, teliti keabsahan organisasi, teliti susunan pengurus dan alamat resmi, pelajari agama dengan paripurna pada ahlinya, kenali modus perekrutan gerakan radikal. Tolak dengan tegas bila diajak kajian-kajian yang sembunyi-sembunyi, kritis, serta berdialog dengan orang lain bila mendapatkan materi yang sulit dimengerti. Tanamkan sikap nasionalisme sebagai wadah untuk anak muda, berdayakan komunitas, pendekatan kearifan lokal, perbanyak kompetisi bakat, dan hidup berkualitas. Literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan membaca dan menulis. budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berpikir yang diikuti proses membaca menulis, yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam proses kegiatan tersebut menciptakan karya. Dalam tradisi teologi keagamaan, fundamentalisme merupakan gerakan untuk mengembalikan seluruh perilaku dalam tatanan kehidupan umat Islam kepada Alqur`an dan Al Hadist. Menurut Sunardi, M.TPd sebagai Guru SDN 126 Rejang Lebong, literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis maupun kreatif. Mereka tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital. "Cara aman di dunia digital antara lain, menghapus email, akun media sosial atau platform lainnya yang sudah jarang atau tidak terpakai lagi. Agar lebih aman ketika ingin mencari informasi, kita bisa menggunakan mode samaran. Kalau di google chrome istilahnya “incognito”. Berhenti berlangganan sembarangan masuk forum online dan mailing list," papa Sunardi. DI bagian lain menurut Lucky Widja sebagai Artis, Penyanyi dan CEO Bencoolen Coffee. Key Opinion Leader oleh Cella “Kotak” sebagai Musisi atau Gitaris Kotak memaparkan bahwa radikalisme merupakan paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Radikalisme untuk menyebut kelompok garis keras dipandang lebih tepat, ketimbang fundamentalisme sendiri yg mempunyai makna yg interpreteble.(rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: