HONDA

Petani Tewas Disambar Petir, Keluarga Tolak Autopsi

Petani Tewas Disambar Petir, Keluarga Tolak Autopsi

 

KEPAHIANG, rakyatbengkulu.com- Romi Gusmiono (43) warga Desa Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang meregang nyawa setelah pondok korban di Desa Pulo Geto disambar petir, Sabtu (30/10) sekira pukul 12.00 WIB.

Sedangkan Rahmad Efendi (43), rekannya warga Desa Bumi Sari Kecamatan Merigi menderita luka lecet terbakar di bagian dada dan kepala.

Kapores Kepahiang AKBP Suparman S.IK melalui Kapolsek Ujan Mas Iptu Teguh Prasetyo Str.K saat dihubungi via ponsel membenarkan kejadian tersebut.

Kedua korban, yaitu Romi meninggal dunia. Sementara Rahmad yang saat ini masih dalam perawatan intensif di RSUD Curup karena luka lecet terbakar.

Keduanya tengah istirahat siang setelah bekerja di pondok sawah di Desa Pulo Geto Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang.

"Keluarga korban almarhum Romi menolak untuk di autopsi dan setelah dari RSUD Curup korban langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan. Personel kita sudah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara dan mengambil keterangan dari saksi-saksi kejadian tersebut," beber Teguh.

Dari hasil olah TKP, sambung Teguh, diduga memang korban meninggal disambar petir saat istirahat siang dan kondisi waktu itu ujan gerimis berpetir

"Jadi kedua korban tersebut istirahat karena ujan gerimis berpetir dari bekerja di sawah. Saat itulah petir menyambar pondok sawah sehingga atap pondok sawah bagian depan terlepas. Seketika kedua korban pingsan namun saudara Romi meninggal dunia," jelas Teguh.

Teguh menambahkan, hasil kesepakatan pihak keluarga almarhum Romi yang diwakili Suparino (59) warga Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas menolak untuk dilakukan autopsi karena merasa peristiwa menimpa Romi adalah musibah.

Bukan adanya unsur lain seperti jadi korban tindak kejahatan.

"Almarhum Romi sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Desa Bumi Sari," demikian Teguh. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: