Lewat Jalan Hibrida, BERBAHAYA!
rakyatbengkulu.com, BENGKULU - Kerusakan sepanjang jalan raya Hibrida semakin menjadi. Lobang yang ada makin membesar dan semakin menyulitkan pengendara yang melintas. Warga di sekitar yang khawatir semakin banyak pengendara yang terperosok ke dalam lobang hingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, berinisiatif memberi tanda. Ada yang memasang ban bekas, ataupun sekedar kotak kayu agar pengendara yang melintas waspada. Sejauh ini, pemerintah daerah tempat pengendara berharap adanya perbaikan, belum nampak bergerak. BACA JUGA: Ada Pot Bunga di Tengah Jalan Rusak Hibrida Meski sekedar untuk melakukan tambal sulam sekalipun. Sumiyati warga sekitar menuturkan Jalan Hibrida saat ini sudah sangat membahayakan. Pengendara sering mengalami kecelakaan, terutama saat malam hari dalam kondisi hujan. “Baru 2 hari ini pengendara motor jatuh, luka-luka dan tidak bisa jalan,” sebutnya, Sabtu (6/11) Dikatakan, ada inisiatif dari warga menanam pisang, akibat geramnya tak kunjung ada perbaikan. “Entah kapan mau diperbaiki,” kata Sumiati. Terpisah, salah satu pengendara yang kebetulan melintas Aprizon juga tak kalah geram dengan jalan yang hibrida yang semakin bertambah parah kerusakannya. “Tiap hari lewat jalan ini, sangat berbahaya. Apalagi saat hujan lobangnya tidak kelihatan,” ujarnya. Afrizon berharap pemerintah segera memperbaiki Jalan Hibrida mengingat akses penting mengingat banyaknya kawasan pemukiman di sekitar lokasi. Apa reaksi pemerintah daerah? Kepala UPTD Laboratorium Konstruksi dan Bangunan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, H. Nurhimat menilai perbaikan tambal sulam untuk Jalan Hibrida tidak akan efektif. Alasannya, sudah banyak konstruksi jalan rusak parah. Jika pun dipaksa ditambal sulam, hanya akan bertahan beberapa bulan saja dan tak lama kembali rusak. BACA JUGA: PKL Pantai Panjang Mau Ditertibkan, Lokasi Baru Masih Dibicarakan “Jalan Hibrida itu tidak bisa ditambal sulam. Sia-sia saja. Harus direkonstruksi itu, karena pondasinya sebagian sudah rusak,” katanya. Disampaikan, Dinas PUPR sudah mengajukan usulan Rp 30 miliar untuk perbaikan total Jalan Hibridasepanjang 2,6 kilometer. Dengan perbaikan total itu, Nurhimat yakin jalan hibrida bisa bertahan lama. “Kalau hanya mengandalkan perbaikan rutin per triwulan itu saja, itu tidak bisa, tidak akan bertahan lama,” sambungnya lagi. (**/cw2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: