Mayat di Air Tik Itu Septian, Warga Curup
45 Hari Tinggalkan Rumah
KEPAHIANG, rakyatbengkulu.com - Warga Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang, pada Sabtu (6/11) sore lalu, digemparkan dengan penemuan mayat lelaki tanpa identitas, yang tergeletak di aliran sungai Air Tik.
Mayat yang sudah dalam kondisi membusuk dengan bagian kepala yang sudah jadi tengkorak tersebut, pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang hendak memancing ikan pada Jumat (5/11) malam lalu.
Sulitnya akses jalan, ditambah cuaca hujan deras membuat warga yang menemukan mayat tersebut baru melaporkannya keeseokan harinya.
Tak berselang lama, aparat kepolisian pun tiba guna melakukan evakuasi. BACA JUGA: Bongkar Jendela, Maling Gasak Puluhan Rokok
Namun kondisi medan yang ekstrim ditambah akses jalan yang licin, membuat proses evakuasi jenazah tersebut baru selesai dilakukan pada malam hari.
Jenazah dibawa ke RSUD Kepahiang, untuk dilakukan otopsi.
Informasi mengenai penemuan mayat ini pun langsung tersebar, baik dari media massa maupun media sosial.
Alhasil, beberapa jam setelah ditemukan, salah seorang warga Kabupaten Rejang Lebong (RL) bernama Andri Novtyan, mendatangi Mapolres Kepahiang untuk menyampaikan pengaduan kehilangan anggota keluarga sejak 1,5 bulan lalu.
Dengan ciri-ciri pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan, Andri selaku pihak keluarga meyakini bahwa jenazah tersebut adalah kerabatnya yang hilang beberapa waktu lalu.
Kapolres Kepahiang AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kasat Reskrim AKP. Welliwanto Malau, S.IK, MH menerangkan, pascaditemukan mayat tersebut langsung di bawa ke RSUD Kepahiang.
Malam harinya (minggu malam, red) keluarganya yang berada di Kabupaten RL langsung melakukan penjemputan dan kemudian langsung dibawa pulang untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga meyakini jika itu merupakan Septian, karena dilihat dari ciri-ciri serta pakaian yang digunakan sama ketika Septian meninggalkan rumah pertengan Oktober lalu. Pihak keluarga tidak bersedia jika mayat tersebut dilakukan otopsi, sehingga kita buatkan berita acara penolakan,” terang Malau.
Dari keterangan pihak keluarga, korban ini meninggalkan rumah pertengahan Oktober lalu dengan mengunakan pakaian celana pendek warna abu-abu dan mengenakan baju coklat. BACA JUGA: Nenek Mulia Tak Pulang-pulang, Pencarian Dilakukan Sampai ke Hutan
Selain itu, korban mengalami gangguan kejiwaan kisaran 7 tahun terakhir.
Korban pernah rawat jalan di RSJKO Bengkulu, status saat ini sedang rawat jalan di RSUD RL.
"Sabtu malam, mayat korban dijemput pihak keluarga dan rencananya korban akan di kebumikan di TPU Curup,” pungkas Malau. (sly)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: