HONDA

Proyek BORR Tuntas, 2022 Tak Ada Truk Batubara di Jalan Hibrida

Proyek BORR Tuntas, 2022 Tak Ada Truk Batubara di Jalan Hibrida

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi mengatakan, Jalan Hibrida di Kota Bengkulu awal 2022 ditargetkan bebas dari truk-truk bermuatan kapasitas besar. Ia juga mengajak seluruh pihak berwenang agar ikut mengawasi jalannya lalu lintas truk angkutan tersebut, pascadiresmikan jembatan elevated atau Bengkulu Outer Ring Road (BORR) Nakau - Air Sebakul pada awal tahun depan.

"Tentu kita mendorong segera diselesaikan ringroad itu. Itukan pada 31 Desember nanti harus sudah selesai. Dan kita meminta kepada pihak yang berwenang agar melarang truk truk angkutan melewati jalan dalam kota. Sehingga dapat meminimalisir kerusakan jalan," kata Sumardi, Kamis (2/12).

Lanjut Sumardi, berdasarkan informasi yang ia terima bahwa BORR Nakau - Air Sebakul dipastikan akan dapat digunakan usai dilakukan peresmian sebelum akhir tahun. Pasalnya, BORR itu bakal selesai sesuai dengan kontrak awal. Di mana pada akhir Desember ini menjadi deadline untuk pengerjaan jembatan yang menghubungkan antara Nakau dan Air Sebakul tersebut.

"Setelah diresmikan ringroad ini kan, semuanya truk angkutan itu dialihkan ke sana. Jadi tidak lagi lewat jalan dalam kota," jelasnya.

Dengan ini pihaknya meyakini jika keberadaan BORR akan dapat mengurangi kerusakan jalan di Kota Bengkulu. Mengingat, penyebab beberapa ruas jalan di Kota Bengkulu adalah sering dilewati truk-truk angkutan yang melebihi kapasitas jalan kelas 3. Apalagi, saat ini Jalan Hibrida memang mengalami kerusakan parah. Bahkan hampir setiap kurun waktu tertentu mengalami kerusakan yang sama. Dikarenakan beban tonase truk yang melewati melebihi kapasitas jalan kelas 3 itu.

" Yang jelas kita dukung agar Januari nanti,sudah bisa dioperasikan," tukas Sumardi.

Untuk diketahui, BORR yang pengerjaannya dimulai sejak Mei lalu, dialokasikan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar ini, sudah mendekati penyelesaian pembangunan fisiknya. Jembatan elevated ini, membelah kawasan Cagar Alam (CA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), yang dimulai dari Simpang 4 Nakau hingga Simpang 4 Air Sebakul sepanjang 5,8 KM.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan jembatan elevated yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar ini, sudah mendekati penyelesaian pembangunan fisiknya. Bahkan beberapa waktu lalu, pihaknya juga sudah menyurati Kementerian PUPR berkenaan dengan nama yang akan diusulkan untuk jembatan elevated itu. Yaitu nama Raden Burniat, merupakan tokoh Lembak yang sangat dihargai masyarakat Bengkulu.

"Nanti, pemanfaatan pemakaian nya akan mengurai lalu lintas truk batubara terutama di kawasan Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara. Jadi kalau nanti jembatan itu berfungsi, bisa langsung ke Pagar Dewa dan ke Pulau Baai," kata Rohidin.

Pemprov Bengkulu merencanakan jika dalam peresmian yang diagendakan sebelumnya tahun baru 2022 itu, bakal dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono. Di mana pada kontrak awal, pengerjaan jalan elevated pertama di Bengkulu itu bakal dirampungkan pada akhir Desember selesai. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: