HONDA

Petani Karet Menjerit

Petani Karet Menjerit

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Pandemi Covid yang berlangsung cukup lama hampir 2 tahun makin memperburuk kondisi petani karet di Provinsi Bengkulu.

Penurunan harga getah karet memperburuk kondisi perekonomian petani karet di tengah ancaman wabah virus Covid-19.

BACA JUGA: Konsisten Kelola Manajemen Berkelanjutan, BRI Masuk Daftar Indeks SRI-KEHATI

Koordinator Statistik Produksi BPS Provinsi Bengkulu Moch Fatihuddin mengatakan Produksi Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (KBLI 22) ikut menurun seiring dengan berkurangnya aktivitas penyadapan karet.

“Hal ini juga diperburuk dengan faktor cuaca dan adanya fenomena rontok daun pohon karet pada tahun sebelumnya itu,” jelasnya kepada RB.

Akibatnya, Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (KBLI 22) terus mengalami kontraksi sepanjang tahun 2020. Diduga sampai memasuki tahun 2021, yang terdalam pada triwulan I 2020 (y on y).

Meskipun Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (KBLI 22) terus mengalami kontraksi.

Sementara itu, pertumbuhan produksi industri besar dan sedang di Provinsi Bengkulu tahun 2020 sampai memasuki tahun 2021 secara total masih sempat menunjukkan angka positif.

BACA JUGA: Simbolitas Terompet Sebagai Penanda Pergantian Tahun

Hal ini didorong oleh pertumbuhan Industri Makanan (KBLI 10) ke arah yang lebih baik pada beberapa quarter.

“Namun secara umum produksi Industri Makanan (KBLI 10) juga cukup fluktuatif akibat naik turunnya harga sawit sepanjang tahun 2020, itu,” bebernya.

Faktor lain yang juga mendukung turunnya 14 produksi hasil olahan sawit yang menjadi sampel dari Industri Makanan (KBLI 10) adalah penurunan produksi buah akibat musim trek (buah berkurang).

Penggantian lahan dan dampak dari kemarau Panjang pada tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, upaya pemerintah dan pelaku bisnis untuk keluar dari tekanan berat akibat pandemi Covid-19 menunjukkan hasil baik.

“Geliat industri manufaktur di dalam Provinsi Bengkulu terus berupaya bangkit meskipun belum menembus fase ekspansif,” paparnya. (iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: