Mantan Kadis PU Seluma Penuhi Panggilan Penyidik, PH: Klien Saya Korban
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Terjerat kasus dugaan penipuan, mantan Kadis PUPR Kabupaten Seluma HE memenuhi panggilan penyidik Polda Bengkulu, Senin (24/1).
Sudah berstatus sebagai Tsk, He didampingi penasehat Hukum (PH) nya Zetriansyah, SH menjalani pemeriksaan sekitar 2 jam. Sejak pukul 14.00 WIB, hingga pukul 16.00 WIB.
Kepada rakyatbengkulu.com Zetriansyah menyampaikan pertanyaan yang diajukan penyidik tak ada yang berubah dari sebelumnya.
"Ya, seputar dugaan penipuan bisnis Hp inilah. Tak ada yang berubah pertanyaannya," ujar Zetri.
BACA JUGA: Mantan Kadis PUPR Seluma: Saya Kooperatif
Disampaikan, dalam kasus ini kliennya adalah bagian dari korban.
Sembari menunjukkan bukti kwitansi setoran kepada M. Adib, S.Ikom, Hr diketahui sudah menyerahkan total uang senilai Rp 3,75 miliar.
Setoran pertama pada Mei 2015 senilai Rp 1,3 miliar, serta Juli 2015 sebesar Rp 2 miliar.
Dalam surat pernyataan yang juga diteken langsung M Adib, juga jelas bagaimana status Hr dalam bisnis handphond yang belakangan malah mendudukkannya sebagai Tsk. Jelas juga dibeberkan, hal ihwal posisi masing - masing dalam bisnis yang akan dijalankan Hr dengan M Adib. Sayangnya, untuk memperjelas kasus ini, sosok M Adib justru menghilang dan tak diketahui di mana keberadaannya. "Klien saya ini adalah korban. Uang Rp 3,7 miliaran klien saya juga tak tahu keberadaanya," ujar Zetri.
Dalam kesempatan ini pula, pihaknya berharap penyidik menutup kasus alias menerbitkan SP 3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) dari perkara yang tengah menjerat kliennya.
Alasannya, di samping penyidik tak bisa menghadirkan M Adib, kasus ini pula sudah berlangsung lama.
Yakni, pada 2017 pada saat dilaporkan.
Berlarut Larut
"Biar kasus ini tak berlarut-larut, kami berharap penyidik menerbitkan SP 3. Kasus ini juga sudah lama, tak ada progres hukumnya," tambah Zetri. BACA JUGA: Bareskrim Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Investasi Bodong
Sebagaimana diketahui, Hr berstatus Tsk usai penyidik menerima laporan dari mantan Kadis PUPR Kabupaten Kepahiang IH.
Yang bersangkutan, merasa dirugikan Rp 1 miliar atas dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus bisnis handphone pada 2017 silam. (**) Bukti kwitansi penyetoran yang dilakukan Hr kepada terduga utama penipuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: