Irigasi Darurat Jebol, Sawah Tiga Desa Terancam Kering
KERKAP, rakyatbengkulu.com – Irigasi di Desa Aur Gading Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara jebol lagi. Irigasi yang jebol tersebut merupakan bagian irigasi darurat yang dibuat Pemkab Bengkulu Utara bergotong royong dengan menggunakan papan dan terpal sepanjang sekitar 25 meter. BACA JUGA: Edyar P Utama Jabat Ketua KAUMY Bengkulu
Ini setelah dua tahun lalu irigasi beton jebol dan air tidak mengalir ke sawah warga melainkan langsung terjun ke sungai. Irigasi darurat tersebut kini kembali jebol.
Selain karena memang sudah lapuk. Hujan deras beberapa hari ini menyebabkan papan irigasi hancur dan terbawa arus air. Sehingga air kembali tidak masuk ke aliran sawah-sawah warga.
Sunanto, anggota kelompok tani menuturkan akibat jebolnya irigasi darurat tersebut membuat ratusan hektare sawah tidak teraliri air.
Sawah tersebut terletak di tiga desa masing-masing Desa Aur Gading, Lubuk Jale dan Simpang Ketenong.
“Karena memang irigasi yang jebol tersebut adlaah irigasi induk yang membagi air ke sawah tiga desa. Saat ini air sama sekali tidak masuk ke saluran irigasi masing-masing desa,” ujarnya.
Jebolnya irigasi darurat ini bukan hanya terjadi kali ini, irigasi tersebut sudah beberapa kali rusak namun memang masih bisa dibenahi oleh gabungan kelompok tani.
Karena hanya kerusakan kecil dengan beberapa bagian papan yang hilang. BACA JUGA: 2 Waria dan Teman Wanitanya Ditahan
“Namun saat ini sudah banyak yang rusak, apalagi bagian kayu penyangga juga sudah lapuk. Kalaupun ingin diperbaiki maka harus diganti keseluruhan,” ujarnya.
Kewenangan Pemprov
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kuasa Barus, SP menuturkan jika irigasi tersebut merupakan irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov.
Pemkab Bengkulu Utara sudah melaporkan hal ini termasuk kembali mengulangi proposal pembangunan.
“Kita sudah melakukan perbaikan darurat saat kejadian beberapa tahun lalu. Kita berharap saat ini dilalkukan perbaikan yang memang permanen karena memang itu yang idbutuhkan petani saat ini,” pungkas Barus. (qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: