BANNER KPU
HONDA

Abrasi Sungai Kian Mengancam

Abrasi Sungai Kian Mengancam

 

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Abrasi sungai kian mengancam. Sudah 15 tahun ini, muara sungai yang masuk dalam wilayah RT 7 Kelurahan Beringin Raya, mengalami abrasi. Hal ini disampaikan Ketua RT 7 Kelurahan Beringin Raya, Putra (34). Ia mengeluhkan abrasi yang sudah terjadi bertahun-tahun ini dan bila tidak ditangani secara cepat bisa saja akan mencapai permukiman.

“Jika abrasi ini tidak cepat dilakukan perbaikan ini akan memakan lahan rumah warga di RT 7 ini, ini saja sudah hampir mencapai ke rumah masyarakat di sini. Jika terus dibiarkan seperti ini bisa habis  daerah ini nanti,” ujar Putra.

Ia juga mengatakan dari awal abrasi ini terjadi hingga saat ini belum ada solusi yang diberikan Pemerintah untuk mengatasinya. “Sampai hingga saat ini belum ada tidakan dari pemerintah apakah akan dilakukan perbaikan atau mau diapakan. Kami sebagai warga RT 7 bingung mau melapor dimana,” keluhnya.

Selaku Ketua RT, ia meminta bantuan kepada pemerintah untuk dapat mengatasi permasalahan abrasi yang sudah lama terjadi. BACA JUGA: Langka, Harga Migor Tembus Rp 40 Ribu

“Karena kami warga di sini merasa takut jika air lagi pasang. Kami minta kepada Pak Gubernur, Walikota, DPRD Provinsi dan DPRD Kota tolong turun ke lapangan dan lihat abrasi disini sudah hampir mencapai permukiman dan kami memohon untuk dapat diperhatikan dan dapat dilakukan perbaikan,” tuturnya.

Di lokasi yang sama, salah satu warga RT 7 Jumardi (54) mengatakan abrasi di daerah tersebut sudah lama terjadi dan hingga saat ini belum juga mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Lahan Habis

“Kalau pemerintah ini diam, daerah ini bisa habis, bisa abrasi semua. Dulunya ini adalah lahan dan banyak pohon kelapa dan saat ini sudah tidak ada lagi,” ungkapnya. BACA JUGA: Pancingan DMO

Ia juga mengatakan pada awalnya induk muara berada di perbatasan antara Pasar Bengkulu dan RT 7 dan saat ini muara itu sudah sampai di kawasan RT 7. Akibat abrasi saat ini air sudah hampir mencapai ke permukiman warga. Saat dikonfirmasi pihak BKSDA mengatakan kawasan itu tidak termasuk dalam kawasan mereka. (cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: