Nyadran Sambut Ramadan di Air Manjuto
MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Pemerintah Desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjuto Kabupaten Mukomuko, menggelar tradisi Nyadran. Menjadi even wisata rohani, tradisi di desa ini digelar setiap menjelang masuknya bulan Ramadan.
Kegiatannya bukan saja ziarah ke makam secara beramai - ramai. Tapi juga melaksanakan sejumlah aktivitas lainnya. Sebagaimana dikemukakan Kepala Desa Agung Jaya, Hartono.
“Berziarah ke makam leluhur di Desa Agung Jaya, memiliki tradisi sendiri, yang kami sebut Nyadran. Ini dilaksanakan untuk menyambut Bulan Suci Ramadan,” kata Hartono. BACA JUGA: Gembira Sambut Ramadan
Rangkaiannya, berupa kenduri yang biasanya terlebih dulu bersama-sama melakukan pembersihan makam dari kotoran dan rerumputan. “Dalam bahasa Jawa, bersih-bersih makam ini disebut dengan istilah besik,” sebutnya.
Usai membersihkan makam, lanjut Hartono, dilakukan pembacaan Alquran, zikir, tahlil dan doa yang kemudian ditutup dengan makan bersama sanak keluarga. “Ini budaya daerah, dan tradisi ini masih diselenggarakan masyarakat yang ada di Kecamatan Air Manjuto,” katanya.
Masih Hartono, bahwa acara makan bersama di komplek pemakaman, diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi Nyadran, turut dipahami sebagai bentuk hubungan antara leluhur dengan sesama manusia dan dengan Tuhan.
Ini sudah dilakukan secara turun temurun. BACA JUGA; Mangkir dari Panggilan, Pejabat Benteng Telantarkan Istri Akhirnya Ditahan
“Sebagian masyarakat percaya, mendoakan sanak keluarga ataupun leluhur baik dilakukan untuk ketenangan arwah orang yang telah meninggal,” sampainya.
Selain itu, manfaat ziarah juga sekaligus mengingatkan tentang kematian. Dengan berziarah, umat muslim diingatkan kembali tentang akhir kehidupan dan keseimbangan hidup di dunia.
Untuk mencari bekal berkah di akhirat nantinya. “Acara makan bersama juga menjadi ajang silaturahmi menjelang Ramadan. Kebersamaan warga menjadi momen yang dinanti - nantikan. Hingga saat ini, momen Nyadran juga menjadi salah satu event wisata rohani dan tradisi unik di desa kami,” tutupnya. (hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: