Tekan Lonjakan Covid-19 Pascalebaran, Hepatitis Misterius Diselidiki
BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes menjelaskan berdasarkan data dari Satgas Pencegahan dan penanggulangan Covid-19 Provinsi Bengkulu, selama Ramadan lalu, tercatat sekitar 44 kasus konfirmasi positif Covid-19. Awal Mei ini belum ditemukan kasus harian.
“Tentu kita lakukan upaya pencegahan kasus baru. Jangan sampai pasca lebaran ini terjadi lonjakan kasus,” sampainya. BACA JUGA: Libur Lebaran, Volume Sampah di Kota Bengkulu Meningkat 30 Persen
Untuk itu, dengan sinergitas bersama stakeholder terkait pihaknya gencarnya melakukan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Selain itu juga berupaya untuk memaksimalkan capaian vaksinasi. “Vaksinasi tentu kita gencarkan. Khususnya bagi kelompok yang memang sulit terjamah untuk datang ke vaksinasi massal,” jelasnya.
Sementara itu, untuk capaian vaksinasi hingga 4 Mei tercatat capaian vaksinasi diangka 92, 43 persen untuk dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua diangka 73,20 persen, dan dosis ketiga di angka 11,98 persen.
Mengingat, target Provinsi Bengkulu pada awal tahun lalu 100 persen untuk dosis pertama.
“Ajakan vaksinasi massal dilakukan, dengan upaya persuasif,” jelasnya.
Dijelaskannya, juga perlu dorongan extra bagi masing-masing pemerintah daerah. Untuk percepatan capaian vaksinasi ini.
Khususnya bagi pemda yang capaian vaksinasi nya masih rendah. “Stok vaksin kita pastikan aman. Siap distribusi ke kabupaten kota,” jelas Herwan.
Apalagi, saat ini seluruh daerah di Provinsi Bengkulu kembali berstatus zona kuning. Artinya daerah dengan berisiko rendah paparan Covid-19. BACA JUGA: Ini Keutamaan Puasa Syawal, Sayang Kalau Dilewatkan
“Didominasi zona kuning, tentu kita harapkan bisa menjadi hijau,” jelasnya.
Untuk angka kasus baru, lanjutnya, diakuinya sejak awal April ini semakin melandai. Bahkan bisa dirata rata menjadi 0 kasus. Kendati demikian, ia tetap mengimbau agar penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan.
Sementara itu, penyelidikan masih terus berlangsung terhadap penyakit Hepatitis misterius yang tidak diketahui asalnya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) yang menyebar ke seluruh dunia sejak April 2022 lalu.
Ilmuwan Selidiki
Hingga saat ini, para ilmuwan juga masih menyelidik keterkaitan kasus Hepatitis baru ini dengan virus SARS CoV-2 penyeban Covid-19. BACA JUGA: Wisatawan Luar Provinsi Padati Rumah Pengasingan Bung Karno
Namun menurut epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman Hepatitis ini tidak sepenuhnya misterius karena bisa jadi merupakan dampak sistemik dari infeksi virus Covid-19.
Dicky menyebut setiap varian Covid-19 menginfeksi manusia dan menularkannya dalam bentuk infeksi saluran pernafasan. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: