Jangan jadi Pengapit Pengantin Hingga 3 Kali, Nanti Sulit dapat Jodoh, Mitos dari Tionghoa
Jangan jadi Pengapit Pengantin Hingga 3 Kali, Nanti Sulit dapat Jodoh, Mitos dari Tionghoa --rakyatbengkulu.disway.id
Apapun tujuan dari gaun pengantin, tetap saja tidak boleh dipakai sebelum menikah. Jika tidak, kamu perlu bersiap menghadapi kenyataan bahwa mencari pasangan akan sulit.
Ketiga jarak umur pasangan pengantin ideal adalah 4 tahun. Dalam mitos pernikahan Tionghoa, perbedaan usia ideal antara calon pengantin adalah 4 tahun. Nomor 4 itu ibarat kaki meja yang bisa berdiri kokoh, layaknya sebuah rumah tangga.
Bagi orang Tionghoa, jika selisih usia dengan pasangannya 4 tahun, maka rumah tangga yang dibangunnya kuat. Sedangkan perbedaan usia pernikahan Tionghoa adalah rata-rata 3, 6 dan 9 tahun.
Konon, jika kedua mempelai sudah berada pada usia tersebut, maka pernikahan tidak akan berjalan mulus. Ada risiko rumah tangga akan berantakan.
BACA JUGA:Mitos Kucing Calico Belang Tiga, Kucing Raja yang Diyakini Membawa Hoki dan Kaya Raya
Keempat jomblo wajib makan kue dari pengantin. Pernikahan Tionghoa memiliki ritual yang disebut pencampuran.
Dalam pertemuan tersebut, kedua mempelai berkeliling di sekitar tempat resepsi untuk menghampiri para undangan, khususnya pasangan yang belum menikah atau para jomblo.
BACA JUGA:Mitos Telinga Berdenging Pertanda Sedang Digunjing? Ini Pandangan Menurut Islam
Dengan begitu mereka bisa berbagi sesuatu seperti kue atau coklat. Jadi kue atau coklat sebaiknya disantap para jomblo agar cepat mendapatkan pacar atau pasangan, agar segera menikah.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: