Pusat Perekonomian yang Tergilas Roda Zaman, Kampung Cina Kota Bengkulu Riwayatmu Kini

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM -  Apabila kamu berkesempatan menelusuri Kampung Cina di Kota Bengkulu pada saat ini, maka akan nampak suasana yang lengang, tidak seramai seperti zaman dulu.

Ada beberapa lampion yang menggelantung di sepanjang jalan, seolah-olah mewakili wajah kawasan Kampung Cina di Kota Bengkulu.

Dimana pada masa itu roda perekonomian yang berputar kencang di kawasan Kampung Cina, pada saat ini terus melambat dan bahkan pada saat ini seolah terhenti.

Keberadaan Kampung Cina ini, padahal dulunya tidak lepas dari sejarah terbentuknya Kota Bengkulu, dimana rumah dan toko di kawasan ini berderet disepanjang jalan Panjaitan dan Pendakian, Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Terbaru! Ini Nama Resmi Pantai – Pantai di Bengkulu Ditetapkan Gubernur: Cek Nama Pantai di Wilayahmu

Masih ada beberapa bangunan yang masih mempertahankan arsitektur lama berupa rumah berbahan kayu, sebagian besar sudah berupa rumah tembok.

Hal tersebut diakibatkan telah terjadinya kebakaran pada tahun 1990-an yang telah menghancurkan rumah-rumah tua berbahan kayu.

Apabila kita lihat dari depan, rumah-rumah tersebut terlihat kecil, namun apabila kita lihat ke bagian dalam, rumah-rumah tersebut luas memanjang kebelakang.

Selain bangunan toko-toko yang ada, adapula bangunan yang mencolok di perkampungan Cina tersebut, yaitu di belakang sejumlah rumah berdiri lebih tinggi lagi bangunan sarang burung walet.

BACA JUGA:Ternyata Bukan Pantai Panjang Terluas! Ini Dia Pantai Wisata Terluas di Bengkulu

Dari beberapa bangunan ruko yang masih ada, hanya sebagian kecil yang masih buka, bahkan tidak sedikit rumah yang dari depan tertutup rapat seperti ridak berpenghuni.

Kampung Cina ini terletak di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, terletak persis di gerbang Benteng Marlborough.

Benteng Marlborough pada masa itu merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris sekaligus gudang penyimpanan rempah, sehingga membuat Kampung Cina strategis.

Pada zaman dulu, aktivitas nelayan di sekitar pelabuhan sibuk dan ramai, dimana bongkar muat kapal barang serta arus penumpang yang datang dan pergi dari pelabuhan menjadi pandangan sehari-hari.

Sumber: