Tujuh Hari Bengkulu Status Tanggap Darurat Usai Gempa 6,3 M, Warga Bertahan di Tengah Reruntuhan

RAKYATBENGKULU.COM – Kota Bengkulu kini berada dalam status tanggap darurat setelah gempa bermagnitudo 6,3 mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (23/5) dini hari.

Keputusan ini ditetapkan langsung oleh Wali Kota Bengkulu melalui Surat Keputusan Nomor 110/2025 dan akan berlaku selama tujuh hari, mulai 23 hingga 29 Mei 2025.

Gempa yang berpusat di koordinat 4,17 derajat Lintang Selatan dan 102,17 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 80 kilometer ini mengguncang tidak hanya Kota Bengkulu, tetapi juga kabupaten di sekitarnya seperti Seluma, Bengkulu Tengah, dan Bengkulu Utara.

Guncangan terasa kuat dan membuat banyak warga panik serta memilih mengungsi ke luar rumah.

BACA JUGA:Korban Gempa Bengkulu Terima Bantuan Logistik dari Kemensos RI

BACA JUGA:Bunda Harus Tahu! Ini 5 Jenis Ikan Lokal yang Kandungannya Sama dengan Ikan Salmon

“Hingga malam hari setelah gempa, kami mencatat sedikitnya 241 Kepala Keluarga atau sekitar 800 jiwa terdampak,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya dikutip dari AntaraNews.com.

Dari total tersebut, 49 KK berasal dari Kabupaten Bengkulu, sementara 192 KK atau 584 jiwa terdampak di Kota Bengkulu. 

Selain korban terdampak, sejumlah infrastruktur juga rusak akibat gempa. 

Di Kabupaten Bengkulu terdapat 49 rumah rusak, lima sekolah terdampak, dan satu kantor camat mengalami kerusakan.

BACA JUGA:BMKG: Bengkulu Alami 202 Gempa Sejak Awal Tahun, Masyarakat Diimbau Siaga dan Pahami Mitigasi

BACA JUGA:Tahun Pertama E-Ijazah, Dikbud Bengkulu Selatan Minta Sekolah Segera Validasi Data Siswa Residu

Di Kota Bengkulu, tercatat delapan rumah rusak berat dan enam fasilitas umum rusak, termasuk sekolah serta rumah ibadah.

Wilayah terdampak paling parah berada di sembilan kelurahan di Kota Bengkulu seperti Betungan, Pagar Dewa, dan Jalan Gedang. Sementara di Bengkulu Tengah, tiga kecamatan juga terdampak secara signifikan.

Sumber: