HONDA

Ini Sebab Nama Bengkulu Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Singapura

Ini Sebab Nama Bengkulu Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Singapura

Nama Bengkulu diabadikan sebagai nama jalan di Singapura, ini sebabnya.--Foto: Instagram.com/Wisatabengkuluid

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Provinsi Bengkulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia, yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di bagian barat daya Pulau Sumatera. 

Provinsi Bengkulu kaya akan hasil lautnya, perkebunan sawit dan juga karet. Provinsi ini mempunyai sejarah yang mungkin belum banyak orang tahu.

Di masa lalu, Provinsi Bengkulu ini merupakan wilayah jajahan Inggris, terdapat bukti adanya bangunan dari peninggalan-peninggalan Inggris.

Salah satunya yang terkenal dan masih berdiri hingga saat ini ialah Benteng Marlborough. 

BACA JUGA:Kenalkan Batik Besurek Bengkulu: Malam Puncak HUT ke-55 Provinsi Kepala OPD Pemprov Bergaya Ala Model Fashion

Pada masa itu Inggris menjajah untuk memperluas wilayah jajahan mereka. Di Indonesia seluruh wilayah-wilayah yang berada di Sumatera telah dikuasai oleh pihak Belanda, kecuali Provinsi Bengkulu.

Provinsi Bengkulu yang pada masa itu dikuasai oleh Inggris, ketika di bawah jajahan Inggris Bengkulu bernama Bencoolen.

Di negara Singapura, terdapat nama jalan yang bernama-sama dengan nama Bengkulu di masa lalu. Jalan tersebut dinamakan Bencoolen Street.

Kok bisa nama Bengkulu di masa lalu dijadikan sebagai nama jalan di negara Singapura? Begini sejarahnya.

BACA JUGA:Buku 'Bengkulu Hebat', Karya ke-10 Gubernur Rohidin

Di tahun 1818, Sir Stamford Raffles dilantik sebagai gubernur di salah satu pelabuhan Inggris yaitu di Bengkulu. Sir. Raffles pun percaya kalau Inggris perlu mencari jalan untuk menjadi penguasa dominan. 

Salah satu jalan ialah dengan membangun sebuah pelabuhan baru di Selat Malaka. Pelabuhan Inggris yang telah ada seperti Pulau Pinang terlalu jauh dari Selat Melaka, sedangkan pelabuhan di Bengkulu menghadap ke Samudra Hindia.

Selanjutnya Sir. Raffles berhasil menyakinkan EIC untuk mencari pelabuhan baru. Sir. Raffles tiba di Singapura pada tahun 1819, kemudian menjumpai sebuah perkampungan Melayu kecil di muara Sungai Singapura yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. 

Pulau tersebut dikelola oleh Kesultanan Johor akan tetapi keadaan politiknya tidak stabil. Pewaris dari Sultan Johor yaitu Tengku Abdul Rahman dikuasai oleh Belanda dan dipengaruhi oleh para saudagar Bugis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: