HONDA

Debat Capres dan Cawapres, Adu Visi Misi dan Program Harus Lebih Berkualitas !

Debat Capres dan Cawapres, Adu Visi Misi dan Program Harus Lebih Berkualitas !

Ketua KPU RI Hasyim Asyari Menegaskan Bahwa Debat Capres dan Cawapres, Adu Visi Misi dan Program Harus Lebih Berkualitas !--DOK/RB

"Kekuasaan hari ini itu dibentuk oleh Ibu Megawati itu sendiri selama 10 tahun," ujarnya. Nusron menilai tidak tepat menilai situasi sekarang seperti orba. Buktinya, Mega bisa mengkritik pemerintahan secara bebas.

BACA JUGA:Indonesia juga Punya Segitiga Bermuda, Sering Dikaitkan dengan Hal Mistik hingga Terjadi Kecelakaan

Dia juga menyoroti sindiran soal netralitas. Sebab, yang bisa memobilisasi ASN adalah Menpan RB yang notabene politisi PDIP. Nusron juga membeberkan kasus keterlibatan intelijen yang terungkap memenangkan Ganjar dalam kasus PJ Bupati Sorong.

BACA JUGA:WOW! Bank Indonesia Pernah Merilis Uang Koin Termahal, Bahan Bakunya dari Emas

Baginya, menteri-menteri dari PDIP punya peluang memanfaatkan kekuasaan. Misalnya Menteri Sosial yang bisa saja memobilisasi petugas Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Menteri Hukum dan HAM yang menguasai pemilihan di lembaga pemasyarakatan.

BACA JUGA:10 Kelebihan dari Smart TV yang Diklaim Miliki Beragam Hiburan

"Dulu zaman Orde Baru kekuasaan itu hanya satu partai. Sekarang apakah ciri-ciri itu ada dalam diri Pak Jokowi? Tidak ada, kekuasaan ini terdesentralisasi ke berbagai partai," tegasnya.

BACA JUGA:Luar Biasa! Kulit Ikan Nila Bisa Mengobati Luka Bakar, Perhatikan Sisi Higienisnya

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menepis tudingan sejumlah kalangan yang menyebut Gibran menghindari forum debat. Dia memastikan, dalam debat resmi yang dihelat oleh KPU, pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka akan datang. "Begini ya, kalau yang mengadakan KPU pasti kita akan hadiri semua," ujarnya.

BACA JUGA:Cocok untuk Pria dan Wanita! Ini Rekomendasi 5 Smartwatch Terbaik Harga di Bawah Rp1 Jutaan

Ketidakhadiran Gibran dan Prabowo dalam sejumlah acara yang diinisiasi gerakan masyarakat, lanjut dia, bukan karena tidak berani. Melainkan semata-mata kesempatan dan waktu yang terbatas di tengah kesibukan. Berbeda dengan lainnya, pasangan Prabowo-Gibran keduanya sama-sama masih dinas.

BACA JUGA:Luar Biasa! Kulit Ikan Nila Bisa Mengobati Luka Bakar, Perhatikan Sisi Higienisnya

Lagi pula, kata Nusron Wahid, menghadiri dialog dan debat yang digelar masyarakat bukan sesuatu yang wajib. Sehingga perlu juga dilihat sejauh mana prioritasnya. "Kalau kita pas cocok, waktunya tepat, ya kita hadiri. Kalau enggak cocok dan enggak pas ya karena sudah," imbuhnya.

BACA JUGA:Peluang Usaha! Raih Keuntungan Besar dari Usaha Kolam Pemancingan, Ini Tips untuk Pemula

Lebih lanjut lagi, politisi Golkar itu berpendapat, perlu juga mengatur strategi untuk memberikan efek surprise. Sehingga tidak semua dibuka diawal. "Kalau semua ide-ide kita keluarkan hari ini, nanti kita enggak ada surprise-nya nanti di KPU," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: