Biasanya Disajikan Saat Idul Fitri, Menemani Percakapan Silaturahmi, Jodah Kareh Khas Ipuh
Biasanya Disajikan Saat Idul Fitri, Menemani Percakapan Silaturahmi, Jodah Kareh Khas Ipuh --rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com – Bagi masyarakat Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tentu tidak asing dengan jodah kereh. Dinamakan jodah kereh yang berarti kue keras dalam Bahasa Indonesia lantaran kuenya memang renyah dan agak keras.
Kata jodah kereh berasal dari bahasa Ipuh. Sesuai dengan namanya, kuliner satu ini terbilang keras dan memiliki bentuk yang unik.
BACA JUGA:Mengandung Nutrisi dan Mineral, Kacang Merah dapat Mengontrol Nafsu Makan
Panganan ini juga banyak disuguhkan pada saat Idul Fitri atau hari besar lainnya, namun kini hari biasa juga banyak yang menjual jodah kereh.
Rasanya juga unik, lebih dominan gurih dan asin. Tetapi ada juga varian rasa manis. Bahkan membuatnya juga tidak perlu cetakan, tinggal dibentuk sesuai keinginan pembuatnya.
BACA JUGA:Dibekali Daya Baterai 8500 MaH, Smartphone Nokia Winner 2023 Didukung Spesifikasi yang Cukup Gahar
Ada yang membuatnya bulat pipih dan ditekan dengan garpu agar ada teksturnya, ada yang menggunakan cetakan nastar gulung dan lainnya.
Tetua masyarakat Ipuh membuat jodah kereh ini menggunakan cetakan berbahan dasar alami, yakni dari pucuk pohon pinang.
BACA JUGA:Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini 5 Perbedaan TV Digital dan Smart TV
Caranya dengan memasukkan potongan adonan ke sela-sela pucuk pinang, lalu sedikit diremas dan diputar agar membentuk model yang unik. Jodah kereh ini dibuat dari tepung beras yang dipadukan dengan santan dan garam atau penyedap.
Biasanya saat Idul Fitri jodah kereh ini disajikan dalam toples untuk menemani percakapan silaturahmi antara tuan rumah dan tamunya.
BACA JUGA:Tampil Kece Setiap Hari, Coba Tote Bag Sesuai Kebutuhan, Tas dengan Double Strap
Di Ipuh hampir setiap rumah akan menyajikan jodah kereh, tinggal rasa dan bentuknya saja yang berbeda-beda. Biasanya camilan ini juga menjadi salah satu makanan yang laris dimakan tamu, sebab rasanya ringan dan tidak enek.
Dahulu masyarakat Ipuh membuat jodah kereh hanya dengan 2 varian rasa yakni original dan manis, akan tetapi seiring perkembangan zaman jodah kereh di variasikan dengan berbagai macam rasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: