Kopi Ijen, Arabika Bercitarasa Unik Perpaduan Asam Jawa dan Pedas, Digemari Wisatawan
Kopi Ijen, Arabika Bercitarasa Unik Perpaduan Asam Jawa dan Pedas, Digemari Wisatawan --rakyatbengkulu.disway.id
Asal Usul Kopi Ijen
Nama kopi Ijen berasal dari perkebunan tempat pembudidayaan kopi ini, yaitu PTPN XII dan perkebunan rakyat di daerah pegunungan Ijen-Raung, Kecamatan Ijen dan Sumberwaringin, Kabupaten Bondowoso.
BACA JUGA:Soal Kopi ! Banyak Cara Menikmati, Ada yang Minum Kopi Daun hingga Dijadikan Makanan
Nama Ijen diambil dari nama kaki gunung tempat tanaman kopi tumbuh. Kopi Ijen juga dikenal dengan nama Kopi Ijen Raung.
Kopi ini, mulai dikenal tahun 1978 dan lebih kebanyakan berjenis arabika. Sebab dataran tinggi pegunungan Ijen Raung cocoknya ditanami jenis kopi arabika.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Daun Ketumbar Ternyata Ampuh Obati Migran Hingga Menurunkan Risiko Kanker
Umumnya jenis kopi arabika tumbuh pada ketinggian sekitar 700 - 1.700 kaki di atas permukaan laut, berbeda dengan jenis kopi robusta yang hanya bisa ditanam di dataran rendah.
Pohon kopi yang tumbuh di dataran tinggi Gunung Ijen berasal dari varietas USDA 762, tapi di beberapa kebun kopi petani juga menanam varietas kopi arabika Kartika dan varietas Kolombia Brazil.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Daun Ketumbar Ternyata Ampuh Obati Migran Hingga Menurunkan Risiko Kanker
Khusus USDA 762 memiliki karakter pohon kopi yang bisa matang secara serempak. Kemudian umur ekonomis produktif pohon kopi di Gunung Ijen sekitar 10-25 tahun.
Daerah Penghasil Kopi di Jatim
Khusus di Provinsi Jawa Timur ada 5 kabupaten penghasil kopi. Yakni Jember, Pasuruan, Malang, Bondowoso dan Banyuwangi.
BACA JUGA:Bertabur Bintang! Sport Party - Clash of Celebrity Tutup Tahun 2023 Penuh Keriuhan
Jawa Timur sendiri mampu memproduksi hingga 48.675 ton pada tahun 2021 hingga kini. Di Indonesia, Provinsi Jawa Timur (Jatim) adalah daerah penghasil kopi terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: