Jejak Sejarah Budidaya Kopi Bengkulu ! Istilah Kawe Hingga Kawo Yang Diadopsi dari Timur Tengah
Jejak Sejarah Budidaya Kopi Bengkulu ! Istilah Kawe Hingga Kawo Yang Diadopsi dari Timur Tengah--Foto: Freepik.com/jcomp
Kebanyakan perkebunan kopi di Bengkulu terletak di dataran tinggi, yang dapat mempengaruhi kualitas dan karakteristik biji kopi. Ketinggian tempat tumbuh ini dapat menciptakan profil rasa yang membuat kopi Bengkulu istimewa.
BACA JUGA:Asal Mula Istilah Kawe, Sebutan Kopi di Bengkulu Bagian Selatan dan Sebagian Sumatera Selatan
Kopi Bengkulu mungkin tidak sepopuler beberapa varietas kopi besar Indonesia lainnya. Namun, kopi Bengkulu mulai mendapatkan pengakuan karena karakteristik rasa yang unik dan kualitasnya yang semakin ditingkatkan.
Upaya petani dan pemangku kepentingan lokal untuk mempromosikan dan memasarkan kopi Bengkulu, baik secara lokal maupun internasional, telah membantu meningkatkan visibilitasnya.
Beberapa roastery dan kafe kopi mungkin menampilkan kopi Bengkulu dalam menu mereka, memberikan kesempatan bagi kopi ini untuk dikenal oleh pecinta kopi yang lebih luas.
Berbicara mengenai kopi Bengkulu, sebutan "kopi" di daerah Bengkulu khususnya Bengkulu bagian selatan berbeda-beda.
BACA JUGA:Kopi Ijen, Arabika Bercitarasa Unik Perpaduan Asam Jawa dan Pedas, Digemari Wisatawan
Di sini sebagian masyarakat menyebut kopi dengan sebutan "kawe" atau "kawo". Sebutan ini hampir sama dengan sebutan masyarakat lokal diwilayah Sumatera Selatan yang menyebut kopi dengan sebuta "kao".
Perbedaan penyebutan kopi ini wajar karena sebutan atau istilah yang digunakan oleh warga lokal untuk merujuk pada kopi dapat bervariasi di setiap daerah.
Faktor budaya, dialek, atau tradisi lokal dapat memengaruhi cara orang menyebut atau merujuk pada kopi.
Dalam konteks Bengkulu, sebutan atau istilah khusus untuk kopi mungkin beragam tergantung pada kebiasaan dan bahasa sehari-hari masyarakat setempat.
BACA JUGA:Masih Soal Kopi ! Masuk Pertama Kali ke Belanda dari Arab, Barang Berharga dan Mahal
Sebutan "kopi" menjadi "kawe" mungkin mengalami perubahan seiring waktu dan melalui proses evolusi linguistik di masyarakat setempat.
Perubahan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dialek lokal, pengaruh budaya, dan perubahan dalam struktur bahasa.
Adanya variasi sebutan untuk kopi di berbagai daerah sering kali mencerminkan keragaman bahasa dan budaya di Indonesia. Masyarakat suatu daerah dapat mengadopsi sebutan yang merasa lebih sesuai atau nyaman dalam konteks sehari-hari mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: