Rasanya Boleh Kecut, Tapi Manfaatnya Banyak, Meningkatkan Kepadatan Tulang dan Terhindar dari Osteoporosis
Rasanya Boleh Kecut, Tapi Manfaatnya Banyak, Meningkatkan Kepadatan Tulang dan Terhindar dari Osteoporosis--Facebook.Com/Widodo Groho//
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Indonesia termasuk kaya akan jenis buah-buahan yang kaya akan nutrisi dan manfaat.
Salah satunya yang banyak ditemukan di Sumatera adalah buah manau dengan nama latin Calamus Manan M. Sekadar diketahui bahwa buah manau banyak ditemukan di Kepulauan Belitung, Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Mengenal Syekh Burhanuddin, Pelopor Perayaan Tabut Pertama Kali di Bengkulu
Kebanyakan buah manau dijual di pasar tradisional. Ada yang dijual segar, diolah menjadi manisan atau asinan. Kenapa menjadi asinan atau manisan? Sebab buah manau rasanya asam dan sepat. Sehingga cocok diolah jadi manisan atau asinan.
Rasa buah manau mungkin asam, karena mengandung banyak vitamin C. Selain itu juga ada kandungan kalsium, zat besi, asam benzoate dan kalori.
Nah Vitamin C di sini bersifat antioksidan yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari dalam menjaga sistem imun. Selain itu, kandungan vitamin C yang tinggi juga akan membantu mengobati sariawan.
Sementara zat besi dan kalsium akan menjaga kesehatan otot dan menguatkan tulang. Sedangkan kalsium pada buah manau akan meningkatkan kepadatan tulang, sehingga pengonsumsi buah manau akan terhindar dari gejala osteoporosis.
Manfaat lain dari kalsium tentunya akan membantu menguatkan dan menyehatkan gigi. Kebutuhan kalsium untuk orang dewasa umur 19 - 49 tahun mencapai 1.000 mg setiap hari.
Bagi sebagian orang rasa buah manau yang asam tentunya membuat mereka ilfil dan tidak tertarik untuk mencobanya. Tetapi bagi penyuka makanan asam atau sepat tentu akan tertantang untuk mencicipi buah manau ini. Rasanya akan membuat mata orang yang mencicipinya merem melek.
BACA JUGA:Sharp Aquos Sense8 Rilis, Dukung Fitur e-SIM Hingga Berstandar Militer, Dibandrol Rp 5 Jutaan
Buah manau merupakan buah dari tanaman rotan, yang umbutnya juga dukonsumsi untuk salah satu bahan campuran membuat sayur. Bentuknya lonjong mungil dengan sisik berbentuk trapesium yang ukurannya menyesuaikan bentuk buah.
Cirinya warna hijau kekuningan pada batang dengan ukuran diameter 2,5 - 4 cm. Sementara pohonnya tumbuh merambat diantara batang dan ranting pohon, tumbuhnya juga tunggal dan tidak berumpun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: