Amr Bin Ash Putra Terbaik Bangsa Quraisy, Sang Negosiator Ulung, Memeluk Islam Pada Tahun 8 Hijriyah
Amr Bin Ash Putra Terbaik Bangsa Quraisy, Sang Negosiator Ulung, Memeluk Islam Pada Tahun 8 Hijriyah--Dokumen/amanDakwah//
BACA JUGA:Terdampak Banjir dan Longsor, Usulan Perbaikan Jembatan Rusak di Rejang Lebong Capai Rp22 Miliar
Tidak lama setelah kejadian tersebut, Rasulullah, SAW memberi kepercayaan kepada Amr bin Ash untuk memimpin pasukan dzatu salasil pada tahun ke 8 Hijriyah.
Rasullah berkata "Wahai Amr bin Ash, saya mengutuskan kamu menjadi panglima dan saya berharap bisa menang dalam pertempuran ini kemudian aku akan mendapatkan ghanimah. Aku bisa memberikan ghanimah itu kepadamu," kata Rasulullah, SAW.
BACA JUGA:Anti Gagal! Begini Tips Semai Benih Cabai agar Tumbuh Subur dan Berbuah Lebat
Mendengar hal itu, Amr bin Ash pun menjawab "Wahai Rasulullah, SAW bukan untuk ini aku masuk Islam. Tapi untuk jihad fisabililah dan untuk hidup bersamamu," jawab Amr bin Ash.
Kesungguhannya menjadi Muslimin benar-benar ditunjukannya, dengan kecerdasan yang dimilikinya Amr bin Ash begitu cepat mempelajari Islam.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Deretan Manfaat Daun Selasih untuk Penyakit Asma
Sebagai orang yang baru memeluk Islam dia juga begitu cepat mendapatkan kepercayaan Rasulullah, SAW untuk menyebarkan agama Islam ke Negeri Oman.
Beliau juga diberi kepercayaan untuk memimpin perang melawan kaum murtad dan penaklukan besar wilayah Syam saat kembali ke Madinah pada masa Khalifah Abu Bakar.
BACA JUGA:Laga Hidup Mati Indonesia Vs Jepang, Saatnya Squad Garuda Mencatat Sejarah
Khalifah Umar berkata kepadanya "Aku menawarkan sesuatu yang baik dari posisimu sekarang, tapi jika kau masih ingin di posisimu sekarang di Oman silakan. Tapi jika memilih untuk tugas baru ini, itu akan lebih baik untukmu," kata Umar.
Amr bin Ash pun menjawab "Sesungguhnya aku adalah anak panah dari panah anak Allah, SWT. Engkau diberikan Allah, SWT untuk mengirimkan aku. Maka kirimlah aku terserah kepadamu, bahkan di tempat sulit sekalipun," jawabnya.
Pasukan yang dipimpin Amr bin Ash pun berhasil menaklukkan Syam. Umar kembali mempercayainya untuk memimpin pasukan dalam penaklukan Negara Mesir.
Sebab Umar paham, untuk menaklukkan Raja Mesir saat itu dibutuhkan orang cerdas seperti Amr bin Ash.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: