HONDA

Pulau Hashima, Simbol Sejarah Industri dan Kemunduran Jepang, Dikenal juga Sebagai Gunkanjima

Pulau Hashima, Simbol Sejarah Industri dan Kemunduran Jepang, Dikenal juga Sebagai Gunkanjima

Pulau Hashima, Simbol Sejarah Industri dan Kemunduran Jepang, Dikenal juga Sebagai Gunkanjima--Tangkapan layar google maps/koranrb.id

BACA JUGA:Sama-sama Jadi TNI, Ini Perbedaan Lulusan Universitas Pertahanan dengan Akademi Militer

Sebab salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di wilayah Nagasaki, sekitar 15 kilometer dari pusat kota Nagasaki.

Dimana pulau tersebut berpenghuni antara tahun 1887-1974 sebagai fasilitas penambangan batu bara.

BACA JUGA:Ramalan Shio 15 Februari 2024: Keberuntungan dan Prediksi Hari Ini

Pulau Hashima memiliki bangunan beton besar yang masih kokoh dan tembok laut di sekitarnya. Pulau ini juga merupakan pengingat akan kejahatan perang Jepang sebagai tempat kerja paksa sebelum dan selama Perang Dunia Kedua.

Sekitar tahun 1810 batu bara ditemukan di pulau Pulau Hashima. Sehingga pulau tersebut telah menjadi sebagai fasilitas penambangan batubara di dasar laut, dimana pulau ini mulai dihuni sejak tahun 1887-1974. 

BACA JUGA:Ini Dia Link Real Count KPU, Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2024 Cek di Sini

Kemudian pulau tersebut dibeli oleh Mitshubishi Goshi Kaisha pada 1890 untuk kemudian mengekstraksi batu bara dari tambang yang ada di dasar laut. 

Sambil membangun sebuah tembok laut dan reklamasi tanah dengan ukuran tiga kali lipat dari ukuran Pulau Hashima

BACA JUGA:Bukan Cuma Wortel! Ini 4 Jenis Makanan Kelinci yang Sehat dan Bergizi

Empat poros tambang utama, mencapai kedalaman hingga 1 kilometer dibangun, dengan satu poros tambang yang menghubungkannya dengan pulau tetangga. 

Diantara tahun 1891-1974, sekitar 15,7 juta ton batu bara digali di tambang dengan suhu 30 derajat celcius dan kelembapan 95 derajat celcius.

BACA JUGA:7 Masker Alami yang Bikin Wajah Glowing Terbukti Ampuh

Demikianlah uraian singkat tentang Pulau Hashima yang merupakan menjadi sebuah simbol dari sejarah industri dan kemunduran jepang, semoga bermanfaat.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: