Dampak Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Penutupan Bandara Samrat Diperpanjang
Penutupan Bandara Samrat diperpanjang sebagai dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.--ANTARA/Nancy L Tigauw
BACA JUGA:Gunung Ruang Kembali Erupsi Begini Pantauan BMKG
Bandara Samrat Pastikan Airside Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang
Sementara itu, PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado memastikan 'airside' atau sisi udara bersih dari abu vulkanik erupsi Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
"Dampak dari abu vulkanik sendiri sudah mulai menurun di Bandara Sam Ratulangi, namun masih terlihat pembersihan oleh pihak Angkasa Pura," ujar Maya Damayanti.
Dia mengatakan pembersihan abu vulkanik di Bandara Samrat, selain pihak AP 1 juga dibantu dengan beberapa pihak eksternal seperti dari TNI AU, AL, dan pihak kepolisian serta damkar dari Pemkot, Pemprov, Pemkot Bitung, Tomohon, Pembkab Minut.
"Terima kasih telah turut membantu dalam penyemprotan dan pembersihan abu vulkanik," ucapnya.
BACA JUGA:Bandrek Ternyata Bisa Menyehatkan Pencernaan, Ini Deretan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Dia mengatakan pagi hingga malam hari semua bekerja keras dalam membersihkan debu vulkanik ini namun hal ini tentunya tidak sia sia karena saat ini ruang udara menurut hasil BMKG dan PVMBG juga sudah terlihat menjauh dari Bandara Sam Ratulangi.
Bandara akan dibuka untuk operasional Bandara Sam Ratulangi dengan catatan kondisi abu dan ruang udara bersih dari abu vulkanik.
Humas Bandara Samrat Yanti Pramono mengatakan dampak dari ditutupnya operasional Bandara Sam Ratulangi sampai hari ke-5 ada 127 pesawat dan 13.760 penumpang yang terdampak.
Namun, katanya, beberapa pesawat siap akan diterbangkan, mulai dari Lion dengan total 20 pesawat, Garuda dengan 4 pesawatnya dan 6 pesawat dari Transnusa juga beberapa dari Citylink arrival dan departure.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: