Peringatan 200 Tahun Traktat London, Gubernur Rohidin Mersyah: Dorong Peran Strategis Bengkulu

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyoroti signifikansi peringatan 200 tahun Traktat London.

Rohidin menggarisbawahi peningkatan strategis provinsi yang dikenal sebagai Bumi Rafflesia di wilayah barat Indonesia.

"Ini adalah pengingat penting tentang masa lalu, di mana Inggris memiliki kehadiran perdagangan rempah di Bengkulu," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah, dikutip antaranews.com, Selasa, 7 Mei 2024.

Menurutnya, pada masa itu, Bengkulu berperan sebagai pintu logistik utama Sumatera ke pasar global.

BACA JUGA:Hanya di Indonesia yang Gunakan Gelar Haji, Ternyata Warisan Penjajah

"Kita harus memanfaatkan warisan sejarah ini untuk memperkuat posisi Bengkulu dalam pembangunan infrastruktur saat ini dan masa depan," tambahnya.

Rohidin Mersyah menegaskan bahwa peringatan Traktat London yang bersejarah ini memberikan kesempatan bagi Bengkulu untuk meningkatkan kesadaran akan warisan budaya, mempercepat pembangunan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Traktat London, atau dikenal sebagai Perjanjian London, adalah perjanjian antara Britania Raya dan Belanda yang mengatur pertukaran wilayah.

Ditandatangani pada 17 Maret 1824, perjanjian ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik pasca-Perjanjian Inggris-Belanda 1814.

BACA JUGA:Ditikam Saudara Hanya Gara-gara Masalah Sepele, Pria di Bengkulu Utara Kritis

Perjanjian tersebut mencakup penyerahan Malaka dan Semenanjung Melayu, termasuk Penang dan Singapura, kepada Britania Raya oleh Belanda.

Sebagai gantinya, Britania Raya menyerahkan Benteng Marlborough di Bencoolen (Bengkulu) dan kepemilikannya di Pulau Sumatera kepada Belanda.

Peringatan 200 tahun Traktat London ini diprakarsai oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah, sebagai bagian dari rangkaian acara Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2024.

BACA JUGA:Ini Dia 8 Merk Sepatu Lokal Wanita yang Nyaman dan Wajib Kamu Punya!

Sumber: