Dugaan Asusila Oknum Guru Ngaji di Kota Bengkulu, Polisi Masih Periksa Saksi
Dugaan Asusila Oknum Guru Ngaji di Kota Bengkulu, Polisi Masih Periksa Saksi--Dok/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Satreskrim Polresta Bengkulu masih mengumpulkan sejumlah alat bukti termasuk memeriksa sejumlah saksi atas kasus dugaan asusila dengan terlapor seorang guru ngaji di Kota Bengkulu berinisial JW.
Dikatakan oleh Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol. Deddy Nata melalui Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, Mulyo Hartmo hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Hingga kini penyidik masih melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan saksi dan juga korban dalam kasus dugaan asusila ini.
"Sudah ada beberapa orang (saksi dan korban, red) yang kita periksan untuk dimintai keterangan. Ya tentu dalam kasus ini semuanya itu perlu kita mintai keterangan," kata kasat Reskrim, Selasa 4 Juni 2024.
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Selidiki Dugaan Asusila Terhadap 7 Anak Laki-laki oleh Oknum Guru Ngaji
Ditambahkan Kasat Reskrim, pemeriksaan sejumlah saksi maupun korban termasuk orang tua korban sebagai pelapor dalam kasus ini guna melengkapi dua alat bukti dalam kasus tersebut.
"Karena dua alat bukti kita harus lengkap, kita masih berupya mengumpulkan alat bukti. Sementara ini kita masih mengumpulkan keterangan dulu lah," demikiannya.
Diberitakan sebelumnya seorang pria yang masih bujangan berinisial JW warga Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dilaporkan ke Mapolresta Bengkulu pada Senin 20 Mei 2024 lalu.
JW yang merupakan seorang guru ngaji di Bengkulu dilaporkan ke polisi atas dugaan telah melakukan perbuatan asusila terhadap 7 murid laki-laki yang masih dibawah umur.
Hari itu kasus dugaan perbuatan asusila yang diduga dilakukan oleh JW terhadap murid ngajinya ini dilaporkan oleh beberapa orang tua korban ke SPKT Mapolresta Bengkulu.
Berdasarkan keterangan salah satu kakek korban yang saat itu juga mendatangi Polresta Bengkulu, kasus dugaan asusila yang dilakukan oleh oknum guru ngaji ini terungkap karena salah satu murid yang tidak berani datang ke tempat ngaji yang diajarkan oleh JW.
Setelah orang tua sang anak mencari tahu alasan anak tersebut tidak ingin pergi belajar ngaji, anak tersebut barulah menceritakan kejadian atau persistiwa asusila yang dialaminya.
Oleh JW sang anak mengaku bahwa dirinya mengalami perbuatan asusila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: