Sempat Menyentuh Harga Rp70.000, Kini Harga Kopi Super Merosot Jadi Rp56.000
Meski harga kopi turun, tampak tumpukan kopi di salah satu gudang toke kopi di Kabupaten Rejang Lebong--badri/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing dengan Masker Buah-Buahan Alami
"Tidak bisa diprediksi terlalu jauh, karena memang tergantung dari permintaan pasar, seperti dari Lampung dan Surabaya. Apakah terus merosot pada puncak panen bulan Agustus, tidak bisa kita pastikan," demikian Rodi.
Diketahui dari data Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong tahun 2023 lalu, luas perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Rejang Lebong itu mencapai 30.386,5 hektare.
Terdiri dari perkebunan kopi robusta seluas 29.854,50 hektare dan perkebunan kopi arabika 532 hektare.
Berdasarkan luasan perkebunan kopi ini, per tahun hasilnya panen mencapai 16.771,5 ton.
BACA JUGA:Langkah-langkah Beternak Ikan Lele dan Manfaatnya Bagi Peternak Pemula
BACA JUGA:Zulmansyah Sekedang Ngawur, Dana UKW Tidak Bermasalah
Dengan rincian produksi biji kopi jenis robusta per tahun sebanyak 16.561,8 ton dengan rata-rata produksi 895,34 kilogram setiap hektare.
Kemudian kopi jenis arabika per tahun menghasilkan sebanyak 209,6 ton dengan rata-rata produksi 822,56 kilogram per hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: