HONDA

Mengenal 7 Hama Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Pengendaliannya

Mengenal 7 Hama Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Pengendaliannya

7 Hama Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Pengendaliannya--Instagram.com/PPKS_ID

RAKYATBENGKULU.COM - Selain perawatan dan pemupukan, tanaman kelapa sawit juga memiliki tantangan lainnya.

Para petani kelapa sawit wajib untuk mengetahui beberapa jenis hama.

Hama ini sering menyerang dan mengganggu tanaman kelapa sawit.

Hama pada kelapa sawit merupakan salah satu tantangan utama dalam industri perkebunan. 

BACA JUGA:Hama Ulat Api Menyerang Tanaman Kelapa Sawit, Berikut Ini Identifikasi, Pengendalian Hama dan Pencegahannya

BACA JUGA:8 Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Kebun Kelapa Sawit Saat Musim Kemarau

Sebab hama tanaman kelapa sawit ini dapat menurunkan produksi dan kualitas hasil panen. 

Berikut ini adalah 7 hama utama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit beserta cara pengendaliannya yang telah dirangkum Rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber, antara lain:

1. Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros)

Kumbang Tanduk ini menyerang bagian pucuk tanaman kelapa sawit.

BACA JUGA:8 Cara Melakukan Perawatan Kebun Kelapa Sawit di Musim Kemarau, Lakukan dengan Benar Agar Tetap Menghasilkan

BACA JUGA:Bukan Cuma Sawit Dura, Ternyata Ini Dia 3 Jenis Kelapa Sawit yang Populer di Bidang Pertanian

Yang merusak jaringan tanaman kelapa sawit dan menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit terhambat.

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Mengumpulkan dan memusnahkan larva dan kumbang dewasa secara manual.

- Pengendalian Biologis, Menggunakan jamur patogen seperti Metarhizium anisopliae untuk menginfeksi larva kumbang.

- Pengendalian Kimia, Penggunaan insektisida khusus yang disemprotkan di sekitar pucuk tanaman.

BACA JUGA:Lakukan Beberapa Hal Penting Ini untuk Kelapa Sawit di Awal Musim Hujan, Agar Hasil Produksi Meningkat

BACA JUGA:Dampak Negatif Musim Hujan Bagi Tanaman Kelapa Sawit

2. Ulat Api (Setora nitens)

Ulat api memakan daun kelapa sawit, yang menyebabkan penurunan fotosintesis dan produksi tandan buah segar (TBS).

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Memotong dan membakar daun yang terinfeksi ulat api.

- Pengendalian Biologis, Memanfaatkan parasit alami seperti Brachymeria spp dan predator seperti semut.

- Pengendalian Kimia, Menyemprotkan insektisida berbahan aktif seperti chlorpyrifos pada area yang terkena serangan.

BACA JUGA:Tujuan dan Manfaat Kastrasi dalam Tanaman Kelapa Sawit, Simak Prosedurnya!

BACA JUGA:Kapan Buah Kelapa Sawit Kembali Normal Setelah Musim Kemarau? Berikut Faktor yang Mempengaruhinya

3. Kumbang Daun (Brontispa longissima)

Kumbang Daun ini menyerang daun muda, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman muda dan mengurangi produktivitas tanaman kelapa sawit.

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Mengambil dan membunuh kumbang secara manual.

- Pengendalian Biologis, Menggunakan predator alami seperti tawon parasitoid Asecodes hispinarum.

BACA JUGA:Semakin Menyala! Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Utara Tembus Rp2.760 Per Kilogram

BACA JUGA:4 Jenis Rekomendasi Racun Rumput Efektif untuk Kebun Kelapa Sawit

- Pengendalian Kimia, Mengaplikasikan insektisida sistemik pada bagian tanaman yang diserang.

4. Tikus

Tikus merusak akar dan batang tanaman kelapa sawit.

Terutama pada tanaman muda, yang dapat menyebabkan kematian tanaman.

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Memasang jebakan tikus di sekitar kebun.

BACA JUGA:Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit pada Musim Kemarau Apakah Diperbolehkan?

BACA JUGA:Penyebab dan Langkah-langkah Mengatasi Buah Kelapa Sawit Ngetrek

- Pengendalian Biologis, Memanfaatkan predator alami seperti burung hantu Tyto alba.

- Pengendalian Kimia, Menggunakan rodentisida yang ditempatkan di sepanjang jalur tikus.

5. Kumbang Gajah (Rhynchophorus ferrugineus)

Kumbang Gajah ini merusak jaringan batang kelapa sawit, yang menyebabkan tanaman menjadi lemah dan akhirnya mati.

BACA JUGA:Cara Memilih Bibit Kelapa Sawit yang Unggul dan Menanamnya dengan Benar, Perhatian Penggalian Lubang Tanam

BACA JUGA:Apa Itu Buah Landak Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Faktor Penyebabnya?

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi.

- Pengendalian Biologis, Penggunaan nematoda entomopatogen untuk mengendalikan larva.

- Pengendalian Kimia, Menyuntikkan insektisida sistemik ke dalam batang tanaman yang terinfeksi.

6. Penggerek Buah (Coelaenomenodera lameensis)

BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Pelepah Kelapa Sawit yang Berubah Menjadi Kuning

BACA JUGA:Cara Mencegah dan Mengatasi Bunga Jantan pada Kelapa Sawit Tumbuh dengan Jumlah Berlebihan

Hama ini menyerang buah kelapa sawit, mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil produksi.

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Memotong buah yang terinfeksi dan memusnahkannya.

- Pengendalian Biologis, Penggunaan parasitoid alami seperti Tetrastichus spp.

- Pengendalian Kimia, Penggunaan insektisida kontak dan sistemik pada saat awal serangan.

BACA JUGA:Cara Mengatasi dan Mencegah Kerusakan pada Buah Sawit

BACA JUGA:Langkah-langkah Membasmi Gulma dan Hama pada Tanaman Kelapa Sawit Muda

7. Belalang (Valanga nigricornis)

Belalang memakan daun kelapa sawit, yang dapat mengakibatkan penurunan tajuk tanaman dan produksi TBS.

Cara Pengendalian:

- Pengendalian Mekanis, Menangkap dan memusnahkan belalang secara manual.

- Pengendalian Biologis, Memanfaatkan predator alami seperti burung.

- Pengendalian Kimia, Penyemprotan insektisida berbahan aktif seperti deltametrin pada area yang terserang.

BACA JUGA:Mengenal Sistem Tanam Segitiga dan Sistem Tanam Baris pada Kebun Kelapa Sawit

BACA JUGA:5 Jenis Serangga Ini Miliki Manfaat Penyerbukan untuk Bunga Kelapa Sawit

Adapun pengendalian hama tanaman kelapa sawit ini memerlukan pendekatan terpadu dengan menggabungkan metode mekanis, biologis dan kimia untuk mencapai hasil yang efektif dan ramah lingkungan.

Nah, itulah tadi 7 Hama Tanaman Kelapa Sawit dan Cara Pengendaliannya, semoga informasi ini bermanfaat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: