Kisah Letnan Hiroo Onoda, Prajurit Jepang Terakhir yang Menyerah Setelah Perang Dunia II
Prajurit Jepang terakhir yang menyerah setelah Perang Dunia II, inilah kisah Letnan Hiroo Onoda.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Kehidupan di Hutan dan Keengganan Menyerah
pada saat Jepang menyerah pada bulan Agustus 1945.
BACA JUGA:Kisah Yasuke, Samurai Hitam yang Disangka Dewa Oleh Orang Jepang
BACA JUGA:Kisah Merpati Berpangkat Letnan, Turut Membantu di Masa Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Perang Dunia II berakhir secara resmi tetapi informasi ini tidak pernah sampai kepada Onoda.
Dia dan beberapa rekannya yang masih bertahan tetap tinggal di hutan, meyakini bahwa perang belum usai.
Mereka terus melancarkan operasi gerilya melawan penduduk lokal dan pasukan Filipina.
Selama bertahun-tahun setelah perang, Hiroo Onoda tetap beroperasi dalam keyakinan bahwa Jepang masih berperang.
BACA JUGA:Kisah Tirto Utomo, Pelopor Air Minum Dalam Kemasan Pertama di Indonesia
BACA JUGA:Kisah Mimma Saina, Wanita Indonesia yang Jadi Pahlawan Israel
Banyak upaya dilakukan oleh pemerintah Jepang dan pihak lainnya untuk memberitahukan Onoda dan kelompoknya bahwa perang telah usai.
Mereka menjatuhkan selebaran dari pesawat yang memberitahukan bahwa perang sudah berakhir dan meminta mereka menyerah.
Tetapi Hiroo Onoda menganggap semua itu sebagai propaganda musuh.
Seiring berjalannya waktu, anggota kelompok Onoda mulai berkurang.
BACA JUGA:Kisah Sayyida al-Hurra Wanita Muslim yang Ditakuti Bangsa Eropa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber