Kantor Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, 2 Mobil Operasional Terbakar
2 mobil operasional terbakar saat kantor redaksi Jubi dilempari bom molotov.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Kepala Polsek Heram, Iptu Bernadus Ick, mengatakan bahwa benda yang menyebabkan kebakaran pada kedua mobil Jubi memang merupakan bom molotov.
"Kami memastikan bahwa ini adalah bom molotov yang digunakan untuk menyerang kantor Jubi," kata Iptu Bernadus saat menunggu kedatangan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk penyelidikan lebih lanjut.
BACA JUGA:Bulog Kucurkan 300 Ton Beras Tiap Bulan di Rejang Lebong, HET Beras Medium SPHP Rp13.100/kg
Meski demikian, Iptu Bernadus mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan jenis bahan-bahan yang digunakan dalam bom molotov tersebut.
"Kami masih menunggu hasil dari Tim Labfor untuk mengetahui lebih lanjut tentang bahan-bahan yang digunakan," tambahnya.
Saksi Mata Menggambarkan Pelaku
Beberapa saksi mata di sekitar lokasi kejadian memberikan keterangan bahwa pelaku yang melempar bom molotov berjumlah dua orang, dengan ciri-ciri berpakaian celana, jaket, dan helm berwarna hitam.
Mereka terlihat beberapa kali melintas di depan Kantor Redaksi Jubi sebelum kejadian terjadi.
BACA JUGA:Pjs Bupati Rejang Lebong Ingatkan Warga untuk Waspada Terhadap Bencana Hidrometeorologi
BACA JUGA:Kasus Tabrak Lari di Rejang Lebong, Pelajar Tewas di Tempat, Polisi Masih Selidiki Pelaku
Menurut pengamatan saksi, kedua pelaku tampak mondar-mandir di sekitar kantor pada malam sebelumnya, mulai sekitar pukul 23.00 WIT.
Pada pukul 02.00 WIT, mereka sempat berhenti di bawah pohon mangga dekat kantor untuk mengamati keadaan, sebelum akhirnya kembali sekitar pukul 03.15 WIT dan melakukan aksinya.
"Mereka berhenti di depan pagar kantor dan melemparkan dua benda. Benda pertama meledak dan api langsung berkobar, sedangkan benda kedua membuat kobaran api semakin besar," jelas salah satu saksi mata.
Setelah melempar bom molotov, para pelaku sempat panik dan kesulitan menyalakan sepeda motor mereka. Namun, para saksi merasa takut untuk mendekat dan hanya membangunkan warga dengan memukul tiang listrik dan pagar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: