Pemkot Bengkulu Salurkan Ribuan Alat Kontrasepsi, Dukung Pencegahan Stunting dan Keluarga Sejahtera

Pemkot Bengkulu Salurkan Ribuan Alat Kontrasepsi, Dukung Pencegahan Stunting dan Keluarga Sejahtera--Foto Antaranews.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu telah menyalurkan ribuan alat kontrasepsi ke 51 puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya sepanjang Januari hingga Desember 2024.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pengendalian kependudukan serta pencegahan stunting di wilayah tersebut.
Distribusi alat kontrasepsi ini mencakup berbagai jenis, termasuk intrauterine device (IUD) sebanyak 523 unit, pil kombinasi 6.500 butir, mini pil 5.800 strip, kondom 238 gross, suntik KB 9.210 vial, dan implan 1.274 unit.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Ketahanan serta Kesejahteraan Keluarga (KB-K3) DP3AP2KB Kota Bengkulu, Miliarti.
BACA JUGA:Bengkulu Tuan Rumah Rakernas FoSSEI 2025, Momentum Besar Perkuat Ekonomi Islam Nasional
BACA JUGA:Gak Datang? Nyesel! Wisnu Santika & Hivi Siap Guncang Bengkulu di Mendadak Fest 2025
"DP3AP2KB telah mendistribusikan alat kontrasepsi KB modern dan obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan pasangan usia subur yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi Keluarga (SIGA) di Kota Bengkulu," ujarnya dikutip Antaranews.com.
Pendistribusian alat kontrasepsi dilakukan di sembilan kecamatan di Kota Bengkulu, yakni Kecamatan Muara Bangkahulu, Sungai Serut, Teluk Segara, Ratu Agung, Ratu Samban, Singaran Pati, Kampung Melayu, Selebar, dan Gading Cempaka.
Menurut Miliarti, alat kontrasepsi disalurkan melalui fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk dan teregistrasi di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) pusat.
Distribusi dilakukan dalam dua tahap. Yakni distribusi rutin pada bulan genap seperti Mei dan Juni serta distribusi darurat jika stok habis sebelum jadwal.
BACA JUGA:Pelaku Pemerasan Kades di Rejang Lebong Mengaku Anggota LSM, Ditangkap Setelah Pinta Uang Rp 15 Juta
Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Dewi Dharma, menekankan bahwa program ini bertujuan mewujudkan keluarga sejahtera serta menekan angka pertumbuhan penduduk yang berlebihan.
"Jika anak hanya dua dan itu berkualitas maka taraf hidup masyarakat bisa lebih stabil. Kita berfokus pada ekonomi menengah ke bawah saja. Jika menengah ke atas mau berapa anak mereka masih akan sejahtera," jelas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: