HONDA

Proses Pembuatan Batu Bata Merah di Bengkulu Selatan, Warisan Turun-temurun yang Tetap Bertahan

Proses Pembuatan Batu Bata Merah di Bengkulu Selatan, Warisan Turun-temurun yang Tetap Bertahan

Proses pembakaran batu bata di Desa Pagar Dewa Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan--Dedi/Rakyatbengkulu.com

MANNA, RAKYAT BENGKULU.COM – Batu bata merah merupakan salah satu material bangunan yang tak tergantikan dan banyak digunakan dalam pembangunan rumah dan gedung. 

Di Kabupaten Bengkulu Selatan, tepatnya di Desa Pagar Dewa, Kecamatan Kota Manna, pembuatan batu bata telah menjadi usaha yang dijalani oleh banyak keluarga, salah satunya adalah Siti, seorang pembuat batu bata yang menekuni usaha ini bersama keluarganya.

Siti mengungkapkan bahwa usaha pembuatan batu bata telah ada sejak puluhan tahun yang lalu, diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyangnya. 

“Usaha ini sudah ada sekitaran puluhan tahun, sudah lama sekali tidak ingat lagi, tapi ini sejak nenek kami dari dulunya sudah membuat batu bata merah ini dan juga mayoritas masyarakat di sini merupakan pembuat batu bata merah,” ujar Siti.

BACA JUGA:Jumlah Pendaftar PPPK Tahap II di Bengkulu Selatan Capai 933 Peserta, Ini Pembagian Formasinya

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Akan Gelar Job Fair April 2025 untuk Tingkatkan Penyerapan Tenaga Kerja

Pembuatan batu bata merah di Desa Pagar Dewa dilakukan melalui serangkaian proses yang cukup panjang. 

Bahan utamanya adalah tanah liat, yang terlebih dahulu diambil menggunakan alat berat kontraktor. Setelah tanah liat diambil, tahap pertama yang dilakukan adalah penggulungan tanah liat sebelum dicetak menjadi batu bata.

Pencetakan batu bata ini dilakukan secara manual dengan menggunakan alat pencetak, yang ditambah dengan pasir untuk menjaga kelembekan adonan agar hasilnya lebih padat dan berkualitas. 

“Kita bisa melakukan pencetakkan batu bata ini sehari itu sebanyak 500 buah. Setelah selesai pencetakkan, kita tinggal menunggu pengeringan sekitar seminggu hingga dua minggu lamanya, tergantung dengan kondisi cuaca. Kalau hujan, akan lebih lama keringnya,” jelas Siti.

Setelah batu bata dikeringkan, proses selanjutnya adalah pemanggangan. Batu bata yang telah kering akan disusun dalam tungku pemanggangan, dengan jumlah sekitar 10.000 batu bata untuk setiap kali pemanggangan. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Alokasikan Rp200 Juta untuk Program Makan Bergizi (MBG) di 2025

BACA JUGA:Jangan Sembarangan! Ini Cara Simple Bikin Dia Perhatian dan Klepek-Klepek Sama Kamu

Proses pemanggangan ini berlangsung selama kurang lebih dua hari hingga batu bata benar-benar matang dan sempurna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: