HONDA

Pemkot Bengkulu Gelontorkan Rp2,7 Miliar, Targetkan Penurunan Stunting Hingga Nol Kasus

Pemkot Bengkulu Gelontorkan Rp2,7 Miliar, Targetkan Penurunan Stunting Hingga Nol Kasus

ilustrasi stunting--

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,7 miliar untuk mendukung berbagai program pencegahan dan penanganan stunting. 

Dana ini akan disalurkan ke seluruh puskesmas guna memperkuat langkah-langkah penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

"Memang benar terdapat alokasi dana dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Bengkulu yang nanti disalurkan lagi ke seluruh puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani dikutip Antaranews.com.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk pengadaan makanan sehat dan tambahan gizi bagi balita yang dalam pengawasan, dengan fokus utama pada anak usia di bawah tiga tahun. 

BACA JUGA:Remaja di Kaur Diduga Jadi Korban Rudapaksa Usai Dipaksa Mengonsumsi Pil Samcodin

BACA JUGA:Trali Jendela Dijebol, Musala MIN 5 Bengkulu Tengah Dibobol Maling Saat Libur Panjang

Melalui keterlibatan kader kesehatan dan pendamping keluarga di seluruh kelurahan, program ini bertujuan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.

"Program penanganan stunting ini fokus pada anak usia di bawah tiga tahun. Jadi orientasinya lebih kepada program makanan tambahan, suplemen gizi balita serta remaja putri," ujarnya.

Untuk memastikan efektivitas program, Dinkes Bengkulu menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). 

Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat upaya menekan angka stunting.

BACA JUGA:513 Hektar Lahan Kelapa Sawit di Bengkulu Utara Siap Replanting, Kejar 18.468 Ton TBS per Tahun

BACA JUGA:Perayaan Imlek di Bengkulu Utara: Sambut Tahun Ular Kayu, 50 Jemaah Khusyuk Ibadah di Vihara Karuna Phala

Pemkot Bengkulu menargetkan angka stunting turun hingga empat persen pada 2025, dengan harapan besar mencapai nol kasus stunting di masa mendatang. 

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Kota Bengkulu telah mengalami penurunan signifikan, dari 12,9 persen pada 2022 menjadi 6,7 persen pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: