China Desak AS Cabut Tarif Timbal Balik: 'Tidak Ada Pemenang dalam Perang Dagang'

Pernyataan tegas dari pemerintah China yang mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan penerapan tarif timbal balik terhadap mitra dagang, khususnya China. --Dok/antaranews.com
RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah China menyerukan kepada Amerika Serikat untuk segera memperbaiki kebijakan “tarif timbal balik” yang dinilai keliru dan merugikan hubungan dagang internasional.
Seruan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers rutin pada Kamis (3/4), sebagai tanggapan terhadap kebijakan terbaru Washington yang menetapkan tarif tambahan terhadap negara-negara mitra dagang utama, termasuk China.
Guo Jiakun menegaskan bahwa kebijakan tarif tambahan yang dilakukan AS dengan dalih “timbal balik” secara nyata telah “melanggar peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dan sangat merusak sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan,” sebagaimana dikutip dari ANTARANEWS.COM.
BACA JUGA:Medvedev: Tarif Baru AS Picu Krisis Perdagangan Global, Rusia Siap Balas
BACA JUGA:Trump Naikkan Tarif Impor, Indonesia Terkena Kenaikan 32 Persen
Menurutnya, pendekatan sepihak seperti itu tidak hanya menciptakan ketegangan baru dalam hubungan perdagangan internasional, tetapi juga menghambat stabilitas ekonomi global secara keseluruhan.
“Pihak China dengan tegas menentang hal ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak maupun kepentingannya yang sah,” tegas Guo.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pendekatan proteksionis yang terus dilakukan oleh Amerika Serikat tidak akan menghasilkan solusi apa pun.
Ia menyatakan bahwa “tidak ada pemenang dalam perang dagang atau tarif, serta proteksionisme tidak menawarkan solusi.”
BACA JUGA:5.000 ASN Masih di Luar Daerah, Bupati Rachmat Wajibkan ASN Bengkulu Tengah Tinggal di Wilayah Tugas
BACA JUGA: Dalami Dugaan Kebocoran PAD Mega Mall, Puluhan Saksi Diperiksa Penyidik
China pun mendesak agar Amerika Serikat dan negara-negara lain menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan melalui jalur dialog yang adil, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
Seruan ini menandai sikap tegas China terhadap kebijakan perdagangan unilateral yang dinilai merugikan sistem perdagangan global.
Di tengah meningkatnya tensi dagang global, China menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menciptakan sistem perdagangan yang adil dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: