Sayuran Anjlok Pasca Lebaran, Petani di Kepahiang Kecewa dan Buang Hasil Panen

Sayuran Anjlok Pasca Lebaran, Petani di Kepahiang Kecewa dan Buang Hasil Panen--ist/Rakyatbengkulu.com
KEPAHIANG, RAKYATBENGKULU.COM - Harga sayur yang anjlok pasca Lebaran mengakibatkan petani di Kabupaten Kepahiang terpaksa membuang hasil panen mereka ke jalan.
Kejadian ini terjadi di Desa Suro Muncar, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, di mana warga yang menemukan sayuran tersebut langsung mengambilnya untuk konsumsi pribadi atau dijual kembali.
Namun, sebagian besar sayuran hanya bisa diselamatkan untuk konsumsi keluarga.
Sayuran yang dibuang tersebut antara lain kacang buncis, tomat, dan terong.
Meskipun masih dalam kondisi segar, sayur-sayuran tersebut harus dibuang karena harga jualnya yang sangat rendah dan tidak laku di pasaran.
BACA JUGA:Makan Akbar di Bengkulu Jadi Sorotan, Helmi Hasan Tegaskan Tanpa Dana APBD
BACA JUGA:Satpol PP Laporkan Empat ASN Bolos Kerja Pasca Libur Lebaran, Inspektorat Siapkan Sanksi
Menurut keterangan warga setempat, jumlah sayuran yang dibuang mencapai sekitar dua mobil pick-up, dengan kondisi yang masih sangat baik.
Kepala Dusun III Desa Suro Muncar, Bentar Prapasta menjelaskan bahwa pemborosan hasil pertanian ini terjadi akibat penurunan harga yang sangat drastis pasca Lebaran.
"Sayur-sayuran ini sengaja dibuang karena harga jualnya sangat rendah. Para petani tidak mampu lagi menjualnya, dan akhirnya memilih untuk membuangnya saja," ujar Bentar Prapasta.
Ia juga menambahkan bahwa fenomena ini bukanlah hal baru, namun sangat terasa dampaknya setelah Lebaran.
Banyak petani yang merasa frustasi karena hasil panen mereka yang melimpah justru tidak laku di pasaran.
Harga sayuran di tingkat petani mengalami penurunan signifikan pasca Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana harga sayuran justru meroket setelah liburan.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Selesaikan Sortir dan Lipat Surat Suara PSU, Distribusi Sesuai DPT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: