Segini Jumlah Anak yang Alami Stunting di Mukomuko 2025, DPPKBP3A Terus Upayakan Penurunan

Plt. Kepala DPPKBP3A Mukomuko, Bakhtiar Sofyan, SH--Bayu/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Sebanyak 524 anak di 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Mukomuko terdata mengalami stunting.
Angka ini tercatat dalam e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Dinas Kesehatan Mukomuko pada Februari 2025, dari total 11.083 anak yang ada di wilayah tersebut.
Menanggapi masalah ini, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko menargetkan penurunan angka stunting pada tahun 2025.
"Di tahun ini, kita akan berupaya untuk melakukan penurunan angka stunting di Kabupaten Mukomuko," kata Plt. Kepala DPPKBP3A Mukomuko, Bakhtiar Sofyan, SH.
BACA JUGA:Hobi Ngopi? Terapkan 7 Tips Membuat Gigi Tetap Putih
BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Fasilitasi Kampanye Paslon PSU dengan Umumkan Aturan APK
Angka 524 anak yang mengalami stunting ini mencakup sekitar 4,73 persen dari total 11.083 anak yang tersebar di 17 puskesmas di Kabupaten Mukomuko.
DPPKBP3A mengacu pada target pemerintah pusat yang menetapkan angka stunting nasional harus turun hingga mencapai 14 persen.
Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko--Bayu/Rakyatbengkulu.com
“Di tahun 2025 ini, angka stunting yang tercatat sesuai dengan Survey e-PPGBM di angka 524 atau mencapai 4,73 persen dari 11.083 anak yang tersebar di 17 Puskesmas di daerah ini,” ungkap Bakhtiar.
Untuk mempercepat penanganan stunting, DPPKBP3A Mukomuko mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025.
Anggaran ini digunakan untuk kegiatan rapat di tingkat kabupaten dan kecamatan yang berkaitan dengan upaya penurunan stunting. Namun, anggaran untuk program ini mengalami penurunan pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2024.
BACA JUGA:Korban Hilang di Mukomuko Ditemukan Selamat, Camat Ungkap Pengalaman Mengharukan
Penurunan anggaran ini disebabkan oleh penghapusan beberapa kegiatan, seperti audit kasus stunting yang sebelumnya dilakukan dua kali setahun. Selain itu, rapat di tingkat kecamatan yang semula melibatkan 15 kecamatan kini hanya dilakukan di 5 kecamatan.
"Namun pada tahun ini dihapuskan, lalu rapat di tingkat kecamatan yang sebelumnya dilaksanakan di 15 Kecamatan dan kini hanya terdapat 5 Kecamatan," lanjut Bakhtiar.
DPPKBP3A juga masih menunggu hasil evaluasi dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menentukan langkah lebih lanjut dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mukomuko.
"Kami juga masih menunggu hasil evaluasi dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, terkait penurunan angka stunting ini," tutupnya.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Panen Raya Jagung Manis, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
BACA JUGA:Satpol PP Laporkan Empat ASN Bolos Kerja Pasca Libur Lebaran, Inspektorat Siapkan Sanksi
Berikut adalah data angka stunting per puskesmas di Kabupaten Mukomuko berdasarkan e-PPGBM Dinas Kesehatan Mukomuko per Februari 2025:
-
Puskesmas Ipuh: 1,61%
-
Puskesmas Air Rami: 4,68%
-
Puskesmas Malin Deman: 3,31%
-
Puskesmas Pondok Suguh: 3,73%
-
Puskesmas Retak Mudik: 2,94%
-
Puskesmas Bantal: 1,98%
-
Puskesmas Tunggal Jaya: 7,19%
-
Puskesmas Teras Terunjam: 13,98%
-
Puskesmas Penarik: 3,44%
-
Puskesmas Bukit Mulya: 10,69%
-
Puskesmas Selagan Raya: 2,95%
-
Puskesmas Mukomuko: 0,82%
-
Puskesmas Dusun Baru V Koto: 0,84%
-
Puskesmas Lubuk Sanai: 6,93%
-
Puskesmas Lubuk Pinang: 7,91%
-
Puskesmas Air Manjuto: 11,44%
-
Puskesmas Lalang Luas: 1,99%(Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: