HONDA

Gedung SDN 123 Kaur Memprihatinkan, Siswa Kelas 4 dan 5 Belajar di Ruang Berdinding Papan dan Atap Bocor

Gedung SDN 123 Kaur Memprihatinkan, Siswa Kelas 4 dan 5 Belajar di Ruang Berdinding Papan dan Atap Bocor

Kondisi memprihatinkan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 123 di Kabupaten Kaur--Dok/KORANRBID

RAKYATBENGKULU.COM - Kondisi fisik gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 123 di Desa Air Palawan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, saat ini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan

Selain bangunan utama yang mulai mengalami kerusakan, ruang kelas untuk siswa kelas 4 dan 5 bahkan sudah tidak layak untuk digunakan.

Dinding ruang kelas 4 dan 5 masih terbuat dari papan, sementara atapnya sudah banyak mengalami kebocoran. 

BACA JUGA:BKDPSDM Kaur Rampungkan Berkas CASN, Pengajuan NIP Ditargetkan Awal Mei

BACA JUGA:HUT ke-22 Undang Sheila on 7 atau Seremoni Sederhana? Bupati Seluma Hadapi Pilihan Sulit

SDN 123 sendiri memiliki total 70 siswa yang mayoritas berasal dari warga setempat, dengan jumlah siswa kelas 4 dan 5 sebanyak 15 orang.

Kepala SDN 123, Lukman Sabirin, S.Pd, saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa sejak dirinya ditugaskan menjadi kepala sekolah pada awal tahun 2024 lalu, kondisi fisik bangunan sekolah memang sudah sangat memprihatinkan, khususnya ruang kelas 4 dan 5.

“Kondisi gedung sekolah kami memang sudah cukup memprihatinkan,” ungkap Lukman, dikutip dari KORANRB.ID.

Pihak sekolah, lanjut Lukman, sebenarnya telah mengajukan bantuan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kaur

BACA JUGA:170 Calon Jemaah Haji Seluma Siap Berangkat 4 Mei 2025, Waktu Tunggu Capai 18 Tahun

BACA JUGA:Pelindo Bengkulu Gratiskan Tiket Penyeberangan ke Pulau Enggano, Dukung Pemulihan Akses Penyeberangan

Respon dari pihak dinas pun cukup baik. Namun, pada tahun tersebut tidak tersedia anggaran untuk pembangunan gedung baru, hanya untuk rehabilitasi. Karena itu, pengajuan pembangunan tidak dapat dilanjutkan.

Pada tahun yang sama, pihak sekolah juga mengajukan kembali bantuan pembangunan gedung ke kementerian dan akhirnya disetujui dengan alokasi bantuan untuk tujuh unit gedung baru. 

Sayangnya, bantuan tersebut tidak dapat direalisasikan karena sekolah tidak memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan. Akibatnya, pada bulan Oktober 2024, bantuan tersebut hangus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: