HUT ke-22 Undang Sheila on 7 atau Seremoni Sederhana? Bupati Seluma Hadapi Pilihan Sulit

Diskusi hangat ini dalam kegiatan coffee morning yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma--Dok/KORANRBID
RAKYATBENGKULU.COM - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Seluma, muncul perbedaan pendapat di tengah masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait rencana perayaan yang digadang-gadang akan berlangsung meriah.
Diskusi hangat ini mencuat dalam kegiatan coffee morning yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma di Gedung Daerah Serasan Seijoan, Selasa pagi (15/4).
Acara ini dihadiri unsur Forkopimda, organisasi masyarakat, serta perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Seluma, dengan tujuan menampung saran serta masukan terkait konsep perayaan.
BACA JUGA:170 Calon Jemaah Haji Seluma Siap Berangkat 4 Mei 2025, Waktu Tunggu Capai 18 Tahun
Salah satu pandangan kritis datang dari Wakil Ketua I DPRD Seluma, Samsul Aswajar, S.Sos.
Ia menilai bahwa perayaan sebaiknya dilakukan secara sederhana, mengingat kondisi keuangan daerah masih terbebani utang kepada para kontraktor.
“Kami bukan menolak kegiatan ini, namun harus melihat kondisi fiskal kita secara objektif. Dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, maka kegiatan seremonial yang tidak mendesak, termasuk acara ulang tahun kabupaten, seharusnya dilaksanakan dengan sederhana. Jangan sampai rakyat melihat ini sebagai ironi di tengah pembangunan yang banyak tertunda,” tegas Samsul, dikutip dari KORANRB.ID.
BACA JUGA:Proaktif dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
Ia juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan acara besar-besaran di tengah banyaknya proyek mangkrak berpotensi memicu kritik dari masyarakat.
Sebaliknya, dukungan terhadap perayaan meriah disuarakan oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Seluma, Febrinanda Putra Pratama, S.H., yang juga menjabat sebagai Ketua Bapemperda DPRD Seluma.
Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan hiburan sebagai bentuk pemulihan psikologis dari tekanan ekonomi dan kebijakan efisiensi.
“Tahun ini cukup berat secara mental bagi masyarakat. Kita perlu hadirkan semangat baru melalui acara besar yang mampu menghibur sekaligus membangun kebanggaan sebagai warga Seluma,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: