Viral! Petani Buang Pisang ke Laut, Pulau Enggano Kembali Lumpuh Petani Merugi

Para petani yang terlanjur kecewa sampai buang pisang ke laut--Dok/rb disway
RAKYATBENGKULU.COM – Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi warga Pulau Enggano yang membuang tandan-tandan pisang ke laut.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas terhentinya operasional Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello sejak 27 April 2025.
Akibatnya, warga kembali terisolasi dan tak mampu mengirim hasil bumi mereka ke Bengkulu.
Dalam video yang viral, sejumlah petani terlihat membuang pisang kepok—komoditas andalan Enggano—ke perairan sekitar pelabuhan.
BACA JUGA:Auto Tahan Lama! Ini Tips Menyimpan Sayuran agar Tetap Segar dan Awet
BACA JUGA:Seleksi PPPK Bengkulu Tengah Tahap II Siap Digelar, 10 Peserta dari Luar Daerah Curi Perhatian
Kondisi ini disebabkan tidak tersedianya pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi KMP Pulo Tello, yang saat ini masih lego jangkar di luar alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
“Banyak petani kecewa. Karena tidak ada kapal, kami sampai harus membuang pisang yang sudah dipanen,” ujar Perhadi, salah seorang petani setempat yang mengaku pasrah.
Ia menjelaskan, hasil panen yang seharusnya menjadi sumber penghidupan malah membusuk karena tak bisa dikirim keluar pulau.
Perhadi juga mengungkapkan bahwa sementara ini, warga mencoba menyewa kapal ikan bermuatan besar untuk mengangkut hasil panen dan bahan pokok.
BACA JUGA:Niat Tagih Janji Menikah, Wanita Muba Malah Dianiaya Kekasih di Palembang
Namun biaya sewanya sangat mahal, berkisar antara Rp15 juta hingga Rp25 juta sekali jalan.
“Itu semua dari uang petani. Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: