HONDA

Prancis Bersikap Tegas: Anak di Bawah 15 Tahun Dilarang Akses Medsos, Penjualan Pisau Diperketat

Prancis Bersikap Tegas: Anak di Bawah 15 Tahun Dilarang Akses Medsos, Penjualan Pisau Diperketat

Presiden Prancis Emmanuel Macron--Instagram/fin.co.id

RAKYATBENGKULU.COMPemerintah Prancis mengambil langkah tegas pasca insiden penusukan tragis yang dilakukan oleh seorang remaja di sekolah. 

Presiden Emmanuel Macron menyatakan akan melarang anak di bawah usia 15 tahun untuk mengakses media sosial dan memperketat penjualan senjata tajam di negara tersebut.

Langkah ini diambil setelah seorang siswa berusia 15 tahun menusuk seorang pegawai sekolah hingga tewas dan melukai seorang polisi di sebuah sekolah menengah di Nogent, timur laut Prancis, pada Selasa (10/6/2025). 

Tragedi ini mengguncang publik dan memicu reaksi keras dari pemerintah.

BACA JUGA:Pelaku Pembunuh di Rejang Lebong Masih Berkeliaran Diduga Orang Terdekat, Discord Jadi Petunjuk Terakhir

BACA JUGA:Bawa Tumbler ke Sekolah, Langkah Murid Madrasah Bali Kurangi Sampah Plastik

“Kita harus melarang media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun. Saya memberikan Eropa waktu beberapa bulan untuk bertindak. Jika tidak, kami akan memulainya di Prancis. Kita tidak bisa menunggu lebih lama,” tegas Macron dalam wawancara dengan penyiar France 2, dikutip dari Antaranews.com.

Macron juga menyoroti ancaman serius dari penyebaran senjata tajam yang kian mudah diakses, bahkan oleh remaja. 

Ia menyebut akan memperkenalkan aturan baru yang lebih ketat, termasuk larangan penjualan pisau secara daring.

“Kami akan memperketat aturan. Ini berarti memperkenalkan sanksi keuangan dan larangan yang luas. Seorang remaja 15 tahun tidak lagi bisa membeli pisau secara daring,” ujar Macron.

BACA JUGA:Peony: Bunga yang Menyatukan Cinta dan Filosofi Timur-Barat

BACA JUGA:Debitur Kredit Macet Masih Banyak, Kejari Kaur Baru Pulihkan Rp100 Juta dari Rp4,4 Miliar

Gagasan untuk membatasi penggunaan media sosial di kalangan anak-anak sebenarnya sudah diusulkan sejak April lalu oleh mantan Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal. 

Ia mengusulkan pelarangan akses media sosial untuk anak-anak di bawah 15 tahun dan pembatasan akses malam hari untuk remaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: