Ratusan Driver Grab Bengkulu Gelar Aksi Damai di DPRD, Desak Revisi Kebijakan Aplikator

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Sekitar 500 pengemudi ojek online yang tergabung dalam Forum Komunitas Grab Bengkulu Bersatu menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Bengkulu pada Senin 23 Juni 2025.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai kebijakan dari pihak aplikator yang dinilai memberatkan mitra pengemudi di lapangan. 

Para driver datang dari berbagai komunitas Grab di Bengkulu, termasuk Grab Akar Merad, SAKMA, Jumber Depok, hingga komunitas Ladies Grab.

Mereka membawa spanduk dan poster sebagai bentuk pernyataan keresahan atas sistem kerja yang diberlakukan akhir-akhir ini.

BACA JUGA:Melejitkan Cahaya Alami Kulit, Ini 5 Produk Lokal dengan Kandungan Mulberry yang Patut Dicoba!

BACA JUGA:Juventus Perkasa, Tundukkan Wydad AC 4-1 dan Amankan Tiket ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub

Robi Berlian, selaku penanggung jawab aksi, menyampaikan bahwa kebijakan baru dari aplikator telah membuat para driver merasa tertekan secara fisik dan mental.

“Kami bukan robot. Kami hanya ingin kebijakan yang manusiawi, bukan aturan sepihak yang membuat kami bekerja tanpa henti,” kata Robi Berlian.

Senada dengan Robi, Doni Nipon yang juga bertindak sebagai penanggung jawab aksi menambahkan bahwa para pengemudi telah mencoba menyampaikan keluhan melalui jalur komunikasi internal perusahaan, namun belum mendapatkan tanggapan yang memuaskan.

“Ini bukan soal menolak sistem, tapi soal keadilan. Kami ingin didengar. Aksi ini adalah bentuk suara kami agar perusahaan memahami kondisi nyata di lapangan,” tegas Doni.

BACA JUGA:Petarung MMA Asal Bengkulu Deni Arif Fadhillah Terima Penghargaan dari Gubernur Helmi Hasan

BACA JUGA:Realisasi Investasi Baru Rp240 Miliar, Pemkab Ingatkan Wajib Lapor Progres dan Ancaman Sanksi Investor Nakal

Aksi berlangsung secara tertib dan damai. 

Para driver Grab ini berharap langkah ini mendapat perhatian serius dari pihak aplikator agar segera dilakukan evaluasi terhadap kebijakan yang dinilai merugikan mitra pengemudi.

Sumber: