Dinsos Bengkulu Pastikan Tak Ada Program Fakir Miskin Tahun 2026 Imbas Pemotongan TKD
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kota Bengkulu, Sri Harneti--Riko/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Program Penanganan Fakir Miskin di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu dipastikan tidak mendapatkan alokasi anggaran pada tahun 2026.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kota Bengkulu, Sri Harneti, yang menyebut bahwa kebijakan refocusing anggaran menjadi penyebab utama nihilnya pendanaan di bidang tersebut.
Sri menjelaskan bahwa seluruh kegiatan yang berhubungan langsung dengan penanganan fakir miskin pada tahun mendatang sama sekali tidak memperoleh porsi anggaran.
“Untuk 2026, di bidang fakir miskin tidak ada kegiatan sama sekali, alias nol. Termasuk kegiatan yang menyangkut penanganan kemiskinan juga tidak ada karena ada refocusing anggaran,” ujar Sri, Rabu 3 Desember 2025.
BACA JUGA:Muswil PKB ke-6 Bengkulu Digelar, Ajang Konsolidasi Besar Sambut Peta Politik 2026–2031
BACA JUGA:TBS Sawit di Mukomuko Kembali Merosot, Berikut Daftar Harga di 11 Pabrik
Meski begitu, Sri mengungkapkan masih ada sedikit anggaran yang dipertahankan untuk kebutuhan internal yang sifatnya wajib.
“Yang ada hanya tali asih untuk operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) sebanyak 12 orang dengan total 69 operator. Selain itu masih ada ATK dan perjalanan dinas dalam daerah. Itu saja, tidak ada kegiatan lainnya,” tambahnya.
Mengenai penyebab utama hilangnya anggaran tersebut, Sri menegaskan bahwa kebijakan nasional terkait Transfer Keuangan Daerah (TKD) berdampak langsung terhadap alokasi anggaran di daerah.
“Kita memang sedang mengalami refocusing. Dari pusat juga transfer keuangan daerah dikurangi, sehingga dampaknya langsung terasa pada bidang kami,” lanjutnya.
Dengan kondisi tersebut, Dinsos Kota Bengkulu dipastikan tidak dapat menjalankan program khusus penanganan fakir miskin pada tahun anggaran 2026.
“Untuk sementara memang tidak ada kegiatan sama sekali bagi fakir miskin. Kegiatan tetap ada, tapi hanya yang berkaitan dengan internal kami. Yang jelas, hanya operator SIKS-NG yang masih berjalan, itu pun untuk tali asih,” tegas Sri.
BACA JUGA:RBMG Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Kementerian Transmigrasi, Wamen Viva Yoga Sambut Positif
BACA JUGA:Program Vaksin HPV untuk ASN Perempuan Digagas Pusat, Mukomuko Sudah Siapkan Tenaga Kesehatan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


