Percepat Uji Sampel Swab, RSHD Siapkan Labor TCM, Beroperasi Awal Juli

Minggu 21-06-2020,14:48 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) saat ini sedang mempersiapkan laboratorium pemeriksaan sampel swab menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM). RSHD menargetkan laboratoirum TCM ini akan segera beroperasi pada awal Juli mendatang.

Direktur RSHD Kota Bengkulu, dr. Lista Cherlyviera menjelaskan, kalau laboratorium PCM ini dibuat untuk membantu dalam mempercepat hasil uji swab di Kota Bengkulu. Kemudian hingga saat ini untuk bangunan fisik laboratorium sudah selesai. Untuk kebutuhan alat kesehatan dan barang lainnya RSHD sudah melakukan pemesanan dan akan segera sampai dalam beberapa hari ke depan.

“Seperti stabilitas udara hepafilter, hingga bct cabinet. Apabila sudah sampai akan langsung di aplikasikan di ruang laboratorium. Untuk membuat laboratorium TCM ini. kita RSHD Kota Bengkulu mengalokasi anggaran Rp 500 juta. Alat TCM ini merupakan alat hibah kemenkes yang digunakan untuk mengecek sampel TBC. Namun memang  bisa dialih fungsikan sebagai alat uji swab covid 19,” jelasnya.

Dia menambahkan, untuk ruangan dan tenaga laboratorium telah disiapkan pihak rumah sakit. Total ada 13 tenaga analis, yang terdiri dari dokter spesialis, tenaga laboratorium, tenaga swab. Seluruh petugas ini akan diberikan Alat Pelindung Diri (APD) level 3. Kemudian pihak RS juga menyiapkan skema masuk dan keluar petugas di laboratorium, maka dipastikan petugas yang telah keluar telah dalam kondisi steril.

“Selain itu untuk menjaga kondusif operasional rumah sakit dan kenyamanan bagi pasien yang lainnya ruangan laboratorium ini diletakkan jauh dari kerumunan pasien maupun masyarakat umum. Maka dari itu kita letakkan diposisi paling belakang RSHD. sehingga pasien dan masyarakat yang datang untuk berobat tidak perlu khawatir dan bisa mendapatkan pelayanan dengan aman,” ungkapnya.

Lanjut Lista, untuk laboratorium TCM ini akan menguji sampel swab pasien yang memiliki gejala klinis menyerupai covid-19 dan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP), pasien reaktif rapid test hingga sampel evaluasi.

“Alat ini bisa mengecek sampel dalam waktu 60 menit, sehingga pasien yang dirawat di RSHD bisa segera menerima statusnya, sehingga segera mendapatkan perawatan yang sesuai,” tutup Lista. (jee)

Tags :
Kategori :

Terkait