BENGKULU – Terdamparnya warga Rohingya di Aceh Utara setelah menempuh pelayaran panjang dengan kapal yang tak layak menggerakkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus melakukan pendampingan terhadap. Bertempat di bekas Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe yang dijadikan penampungan sementara, ACT terus menyuplai kebutuhan pangan bagi pengungsi di sana. Tiap harinya ada 300 porsi makanan siap santap yang dibagi untuk tiga waktu, makan pagi, siang dan malam.
Sabtu (27/6) kemarin, dibantu tim Masyarakat Relawan Indonesia Lhokseumawe dan Aceh Utara, pendisitrbusian makanan siap santap dilakukan. Saat ini akses ke lokasi penampungan sementara warga Rohingya terbatas, tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona. Untuk itu, tim ACT dan MRI mendistribusikan pangan dengan protokol kesehatan.Saat ini, bantuan pangan memang yang menjadi pokok bagi pengungsi Rohingya. Hal tersebut karena mereka tiba di Aceh Utara setelah terkatung-katung di lautan tanpa perbekalan serta kondisi kapal yang memprihatinkan dan nyaris tenggelam. Mereka juga sekarang diisolasi, bagi pihak yang tidak berkepentingan tak diizinkan untuk melakukan interaksi dengan mereka dengan tujuan memutus rantai sebaran Covid-19. Selain pemenuhan kebutuhan pangan, Ahad siang ini tim ACT dan MRI juga melakukan pendampingan psikososial bagi anak-anak pengungsi Rohingya. Mereka membutuhkan pendampingan karena di umurnya yang masih belia sudah terlibat dalam perjalanan panjang serta konflik kemanusiaan. Pengungsi Rohingya yang tiba pada Rabu (24/6) lalu itu terdata membawa 30 anak-anak. Relawan juga melakukan pembersihan di musala setempat agar warga Rohingya bisa merasa nyaman ketika beribadah. ACT hingga ke depannya akan terus melakukan pendampingan terhadap pengungsi Rohingya. Satu unit Humanity Food Truck yang mampu menghidangkan ribuan porsi makanan siap santap sedang dalam perjalanan menuju Aceh dari Jakarta. Begitu juga Humanity Water Truck diberangkatkan sebagai pemenuh kebutuhan air. Pengerahan armada ACT ini bertujuan memberikan pelayanan terbaik bagi pengungsi yang melarikan diri dari tanah air sendiri akibat konflik kemanusiaan di Myanmar. (rls)Pengungsi Rohingya di Aceh Utara
“ACT tiap harinya akan menyuplai kebutuhan makanan siap santap bagi pengungsi Rohingya untuk makan pagi, siang, dan malam. Makanan ini berasal dari dapur umum yang sudah ACT dirikan di Jalan Medan-Banda Aceh Meunasah, Masjid Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe,” jelas Kepala Cabang ACT Lhokseumawe Thariq Farline, Ahad (28/6).