Kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu Rendah, Doni Monardo Ingatkan Angka Kematian

Jumat 16-04-2021,14:34 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letnan Jendral TNI Doni Monardo yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 menyebut, saat ini kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu termasuk dalam kategori rendah.

Hal itu disampaikan Doni ketika diwawancarai awak media usai menghadiri Rapat Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Jumat (16/4) di Kantor Gubernur Bengkulu. "Kasus Covid-19 di Bengkulu termasuk dalam kategori yang relatif rendah. Jadi kalau tadi kita didengarkan dari tim data dan IT dari Jakarta mengatakan Bengkulu berada pada posisi lima terakhir kasus Covid-19-nya,” kata Doni.

“Dan melihat angka kasus aktifnya itu lebih rendah dari nasional, jika nasional itu diangka 6,80% dari jumlah kasus nasional untuk Bengkulu 6,56% dari jumlah kasus yang ada di Bengkulu, artinya kasus aktifnya lebih rendah dari Nasional," tambah Doni.

Doni juga menambahkan untuk angka kesembuhannya, Bengkulu diangka 90,69 % sedangkan angka kesembuhan nasional 90,59 yang artinya Bengkulu memiliki angka lebih tinggi kesembuhannya dari kesembuhan nasional yang berarti lebih baik. Namun demikian Doni mengingatkan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Provinsi Bengkulu lebih tinggi dari rata-rata nasional, yaitu 2,75 % dari kasus yang ada. Sedangkan nasional pada angka 2,71 persen.

"Hanya masih ada yang sedikit mungkin perlu ada penanganan yang lebih ekstra di Bengkulu, yaitu angka kematian. Mungkin mereka yang terpapar terlambat dirawat sehingga akhirnya menimbulkan kematian. Tapi secara umum pengendaliannya sudah sangat baik," beber Doni.

Doni menerangkan, grafik kenaikan kasus Covid-19 meningkat setelah adanya libur Idul adha, liburan Hari Kemerdekaan, Libur Natal dan Tahun Baru serta libur hari raya Paskah. Puncaknya adalah pada periode Januari dan Februari. Namun setelah itu, bisa dikendalikan dan kembali terjadi penurunan.

Untuk itu pada libur lebaran kali ini demi mencegah meningkatnya kenaikan kasus Covid-19, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik atau pulang kampung.  ”Nah, kemudian saya mengingatkan kepada pemerintah provinsi Bengkulu dengan segenap komponen yang ada termasuk mereka yang ada di rantau, jangan pulang mudik dulu, karena Covid masih ada," tutupnya.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, terkait pengarahan dengan upaya-upaya penanganan Covid-19, terutama penekanan kepatuhan kepada masyarakat untuk tidak pulang mudik pada waktu Lebaran Idul fitri 1442 Hijrah pihaknya akan menyampaikan kepada masyarakat.

"Ini informasi harus betul-betul sampai ke masyarakat pada lapisan bawah, dan menimbulkan kesadaran sendiri sebenarnya itu yang penting. Di samping memang standar penanganan Covid-19 dari sisi protokol kesehatan ini tidak boleh kendor, kita juga tidak boleh berhenti melakukan pembatasan sesuai arahan pemerintah pusat," tukas Rohidin. (tok)

Tags :
Kategori :

Terkait