Jembatan Padang Serai Semakin Parah Lantaran Jalan Provinsi Rusak, Dewan Kota Cek Lokasi

Rabu 05-05-2021,20:45 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU - Jembatan alternatif sebagai penghubung utama antar pemukiman warga dan jalur evakuasi bencana di RT 8 Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu, rusak parah. Kondisi jembatan menjadi keluhan banyak pengguna jalan.

Belakangan diketahui, penyebab rusaknya jembatan ini akibat jalur utama jalan provinsi di kawasan tersebut, rusak berat. Ironis, rusaknya jembatan yang sudah diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bengkulu ini, disebabkan truk muatan sawit yang memaksakan diri melintasi jalur yang bukan semestinya.

Ketua RT 8 Kelurahan Padang Serai, Muslimin mengatakan, sebenarnya jembatan tersebut rusak karena jalan provinsi yang merupakan jalur utama untuk dilalui kendaraan roda empat, kondisinya hancur dan sulit dilalui.

  Sehingga banyak pengendara memilih jalan milik Pemkot Bengkulu yang jalannya mulus dan lebar, namun harus melintasi jembatan penghubung yang dibuat hanya untuk kendaraan muatan ringan.

Banyaknya kendaraan muatan berat yang melintas, membuat jembatan yang hanya berlantai papan itu tidak kuat menahan beban, membuat papan tersebut rusak dan jatuh ke sungai.

"Jadi sebenarnya parahnya ini karena jalan di provinsi itu kan rusak tu. Jadi yang punya kepentingan di Simpang Kandis, Pagar Dewa, belok sini (jembatan) lewatnya, karena di sana (jalan utama milik pemerintah provinsi) rusak jalan. Tapi kalau di sana (jalur utama) bagus, sudah pasti (jalur truk) lurus ke sana. Ini (jembatan) jalur alternatif,” kata Muslimin.

“Tapi di sini juga yang lewat mobil-mobil tu yang L300, yang sering bawa sayur dan tidak mungkin kita larang terus. Nanti malah jadi musuh kita. Yang (truk) muatan 3 ton itu kan itu yang menjadi masalah kita (jembatan rusak)," lanjut Muslimin, Rabu (5/5)

Muslimin menegaskan, jembatan sebenarnya tidak boleh dilewati mobil bermuatan di atas 3 ton. Jembatan juga mesti di portal supaya aman.

"Itu setahun, diperbaiki lagi. Nah ini baru kali ini belum sampai setahun, karena akses jalan kota menuju jembatan itu mulus, jadi orang lewat sini semua. Kalau dulu masih dua tahun karena jalan di situ (jalan provinsi) masih bisa dilewati. Jalan itu (provinsi) memang bisa dilewati tapi susah," ungkap Muslimin.

Sementara itu, beberapa anggota DPRD Kota Bengkulu, Baidari Citra Dewi, Dediyanto dan Teuku Zulkarnain, langsung turun ke lokasi rusaknya jembatan, bersama Kadis PUPR Kota Bengkulu, Noprisman.

Disitu, wakil rakyat Kota Bengkulu tersebut mendapati penyebab rusaknya jembatan. “Yang jadi masalahnya, ternyata kendaraan truk muatan berat memilih jalan kota yang mulus untuk dilintasi, sehingga harus melalui jembatan alternatif tersebut. Kenapa warga yang melintas jalan mulus milik kota itu, karena jalan utama milik pemerintah provinsi rusak berat dan sulit dilalui,” kata Baidari saat diskusi mencari penyebab rusaknya jembatan bersama tokoh masyarakat, ketua RT setempat dan Tim dari PUPR Kota.

Mendapati permasalahan tersebut, Baidari yang merupakan wakil rakyat dari partai Nasdem tersebut bersama Dediyanto yang merupakan politisi PAN, bersepakat agar warga yang menggunakan kendaraan berat, tidak boleh melintasi jembatan alternatif.

“Ya kita meminta agar Pemerintah Provinsi Bengkulu segera memperbaiki jalan utama untuk dilalui kendaraan di lokasi ini. Sehingga truk bermuatan berat bisa melintas dan tidak melalui jembatan alternatif yang kegunaan sebenarnya untuk jalur evakuasi jika terjadi bencana,” ungkap Dediyanto yang terburu-buru meninggalkan itikafnya karena ikut turun langsung ke lokasi tersebut.

Bersama warga, tokoh masyarakat dan dewan, akhirnya bersepakat jembatan alternatif itu hanya dilalui motor. Warga diminta menjaga dan melarang truk atau kendaraan bermuatan berat lainnya, tidak melintas di jembatan tersebut. “Iya memang harusnya jalan utama provinsi itu yang segera diperbaiki,” tegas Baidari. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait