Haikal Parzan Wijaya bayi berusia 7 bulan lahir dari pasangan suami isteri Rupian dan Ayi Febi Asari warga Desa Pagar Gunung Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur. Lahir 20 Oktober 2020, Haikal baru saja menjalani operasi invaginasi atau usus buntu di RS As-Syifa Manna Bengkulu Selatan, dan membutuhkan bantuan. Berikut laporannya: Windi Junius, Kaur Sakit yang dialami bayi seusia Haikal terbilang langka. Selama 2 minggu menderita kesakitan sebelum akhirnya menjalani operasi pada Jumat lalu (4/6) itupun dengan meminjam uang tetangga. Terlahir dari orangtua kurang mampu, membuat Haikal lebih lamban ditangani secara medis karena orangtuanya masih harus mengumpulkan uang agar bisa membawanya berobat ke rumah sakit. Keadaan ekonomi orangtua memaksa Haikal menjalani pengobatan tradisional sebelum dioperasi. “Karena perut anak kita semakin membesar dan mengeluarkan cairan darah, naik turun ke rumah tetangga untuk meminjam uang. Akhirnya dapat bantuan pinjaman uang Rp 5 juta dari tetangga untuk berobat ke rumah sakit,” cerita orangtua Haikal. Mendapat bantuan pinjaman uang Rp 5 juta dari tetangganya itu, Rupian tidak butuh pikir panjang yang terlintas dibenaknya hanya kesembuhan sang buah hati. Sehingga langsung membawa Haikal ke RS As-Syifa Manna Bengkulu Selatan dengan diantar kerabatnya. Akhirnya pada Jumat sore (4/6), Haikal bayi lemah tak berdaya ini selama 2 jam berjuang di ruang operasi RS As-Syifa. Beruntungnya berkat ditangani oleh dokter profesional operasi penyakit invaginasi dengan membelah perut bayi malang tersebut berjalan dengan lancar, sehingga nyawa Haikal tertolong. Rasa syukur terlintas dari raut wajah Rupindi dan Ayi Febi Asari, atas berhasilnya operasi yang dijalani Haikal, anak pertamanya itu. Namun mereka mulai kebingungan untuk membayar uang pinjaman sebesar Rp 5 juta yang sudah habis sebagian digunakan untuk keperluan obat-obatan dan lainnya selama di rumah sakit. Belum lagi biaya operasi dan rawat inap sampai saat ini yang totalnya mencapai Rp 11 juta, sudah menanti untuk dilunasi. Tidak menutup kemungkinan biaya tersebut akan bertambah kerena beberapa hari ke depan Haikal masih membutuhkan perawatan pascaoperasi. Bagi keluarga kurang mampu seperti keluarga Rupindi, jelas saja biaya tersebut cukup besar, ditambah lagi usaha kebun kopi yang baru digarap Rupindi belum membuahkan hasil. Terbayang dengan kondisi ekonomi seperti ini, Rupindi akan kesulitan untuk membayar biaya kesembuhan anak tercintanya. Untuk itu, bantuan dari para dermawan yang baik hati bagi Haikal sangat diharapkan. Seperti bantuan salah satu dokter yang merawat Haikal, yang tersentuh hatinya melihat kondisi bayi mungil itu. Sehingga membantu meringankan beban orangtua Haikal dengan memberikan uang sebesar Rp 1 juta. "Sudah ada bantuan dari salah satu dokter RS As-Syifa. Siapapun yang berbaik hati dengan ikhlas menyisihkan sedikit rezekinya untuk kesembuhan anak kami, akan selalu kami doakan semoga menjadi amal ibadah. Sehingga Allah SWT selalu meridhoinya," sampai Ayi ibu Haikal. Ayi menambahkan, dengan kondisi ekonomi keluarganya mereka belum memiliki rekening tabungan. Sehingga jika ada dermawan yang ingin memberikan bantuan bisa mengirimkan melalui nomor rekening Bank BRI 569501019988534 atas nama Ugi Erma, kakak kandung Ayi. "Penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk menyambung hidup hari ke hari. Kami belum ada rekening tapi dengan penuh harapan bantuan dari semua pihak bisa kirim ke rekening kakak saya atas nama Ugi Erma," harap Ayi. (**)
Untuk Bayar Utang Operasi dan Perawatan, Haikal Bayi 7 Bulan Butuh Uluran Tangan Dermawan
Selasa 08-06-2021,14:44 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :